PLN dan IEA sepakat bahwa langkah Indonesia ini perlu dukungan semua pihak lewat kolaborasi investasi maupun pendanaan. Lewat FGD tersebut, PLN dan IEA mematangkan strategi bagaimana melaksanakan agenda besar tersebut lewat skema JETP IPP.
PLN dan IEA juga sepakat, proyek transisi energi ini tidak semata mata hanya investasi saja. Dalam menjalankan strategi proyek transisi energi, perlu mengedepankan prinsip affordability bagi masyarakat, sehingga masyarakat tak terdampak dari sisi ekonomi.
Selain itu, implementasi transisi energi membutuhkan biaya yang sangat besar, sehingga perlu dikaji dampaknya terhadap kondisi keuangan PLN maupun kemampuan keuangan negara.
Bahkan PLN juga akan meningkatkan pembangunan transimisi jaringan interkoneksi antar pulau serta green enabling transmission line, sehingga bisa menyalurkan daya dari pembangkit EBT ke pusat beban.
PLN juga mengembangkan konsep smart grid dalam pembangunan jaringan ini, sehingga mampu meningkatkan keandalan listrik bagi masyarakat.
Upaya PLN mampu mengurangi emisi karbon hingga 3,7 miliar ton CO2 ke depan, dengan memetakan bersama IEA hingga rinci terkait strategi, kebutuhan infrastruktur pendukung, hingga rencana pembangunan interkoneksi jaringan hingga peluang kolaborasi yang menarik bagi investor.
Sementara itu, Head Renewable Energy Division International Energy Agency, Paolo Frankl mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh langkah PLN dan Indonesia dalam menjalankan proyek transisi energi.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
331
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia