LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Ditengah adanya wabah pandemi Virus Corona (Covid-19) yang saat ini sudah melanda seluruh wilayah di Indonesia, termasuk salah satunya Provinsi Lampung, dimana masyarakat selain diwajibkan melakukan social distancing dan physical distancing, masyarakat juga diwajibkan menjaga kesehatan dan gizi masing-masing.
Mirisnya, ditengah-tengah kewajiban seperti itu, penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, yang diberikan langsung dari pemerintah kepada para keluarga penerima manfaat (PKM) di Bulan April ini justru banyak yang tak layak untuk dikonsumsi dan bermasalah.
Adapun bentuk penyaluran BPNT dalam program sembako untuk April 2020 ini, para PKM di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Lampung Selatan, menerima dalam bentuk buah apel hijau berukuran kecil setengah kg, ayam hidup yang diperkirakan bobotnya tidak mencapai 1 kg, wortel 1 kg, kacang hijau seperempat kg, telur 14 biji, dan beras 10 kg.
Dengan adanya bantuan yang dinilai tidak layak konsumsi ini, para PKM yang notabenenya masyarakat menengah ke bawah serta penerimanya rata-rata orang tua turut mengeluhkan bantuan ini. Terlebih, untuk buah dan sayuran yang rata-rata banyak yang busuk. Selain itu, kondisi beras juga dinilai asal.
"Katanya ini bantuan untuk tambah gizi masyarakat. Serta untuk mencegah stunting. Ini malah dikasih bantuannya banyak yang busuh. Terlebih musim corona seperti ini, masa iya busuk semua. Kalau busuk seperti ini ya bisa-bisa malah banyak virus dan penyakit," kata Sn salah satu penerima BPNT di salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanjung Sari, Jumat (11/4/2020).
Keluhan lainnya, juga dirasakan oleh penerima BPNT lainnya yang menganggap pemerintah dinilai teledor dalam hal pemberian bantuan kepada masyarakatnya. Kalaupun kondisinya akan terus seperti ini, nantinya tentu yang berimbas ke pendamping program keluarga harapan (PKH), yang juga mengelola bantuan BPNT.
"Kualitas BPNT yang diterima bulan ini sangat buruk. Apa karena lockdown, jadi pemerintah asal pilih produknya. Kalau seperti itu, harusnya ya justru kualitasnya harus ditingkatkan. Kami juga, tidak menyalahkan pendamping PKH dan pengurus desa ya. Sebab ini langsung dari atasan," ujar masyarakat lainnya yang turut merasakan kualitas BPNT bulan April yang sangat buruk.
Penelusuran Lampungpro.co diwilayah lainnya, yakni di Kecamatan Tanjung Bintang, Merbau Mataram, dan Katibung juga turut merasakan barang BPNT yang diterima warga kualitasnya sangat buruk. Terlebih untuk buah-buahan, dimana ditiap Kecamatannya jenis buah yang diberikan berbeda. (FEBRI/PRO2)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1313
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia