Pedagang Kebutuhan Pokok di Pasar Purwodadi Simpang, Tanjung Bintang, Lampung Selatan | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung mencatat, kondisi perekonomian di Lampung tumbuh 5,22 persen pada Triwulan II 2022. Hal ini lebih tinggi jika dibandingkan sebelumnya, hanya sebesar 2,96 persen.

Kepala Perwakilan BI Lampung, Budiyono mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2022 ditopang peningkatan beberapa sektor, mulai kinerja konsumsi rumah tangga, hingga investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Selanjutnya, ada juga peranan kinerja ekspor 7,38 persen (yoy).

"Itu tercermin pada meningkatnya kinerja lapangan usaha perdagangan besar, dengan eceran 14,55 persen (yoy). Kemudian lapangan usaha industri pengolahan 8,42 persen, dan lapangan usaha industri pertanian 2,49 persen," kata Budiyono dalam rilis resminya, Minggu (7/8/2022).

Pertumbuhan cukup tinggi pada perdagangan besar dan eceran tersebut, didorong adanya peningkatan permintaan pada Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Tercatat ada peningkatan omset pelaku usaha 22,68 persen (yoy).

"Peningkatan permintaan yang tinggi, untuk lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, juga didukung penambahan jumlah dealer mobil. Ada juga penyelenggaraan beberapa kegiatan strategis di Lampung," ujar Budiyono.

Perkembangan tersebut, sejalan dengan adanya pertumbuhan ekonomi Lampung 9,12 persen (qtq). Jumlah ini meningkat jika dibandingkan Triwulan sebelumnya di tahun yang sama, dengan pertumbuhan 0,86 persen (qtq).

Secara nominal, perekonomian Lampung pada Triwulan II 2022 berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tercatat sebesar Rp105,10 triliun dan berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebesar Rp66,39 triliun. Pencapaian itu, menempatkan Lampung peringkat kedua dari 10 provinsi di Sumatera pada Triwulan II 2022.

Pada periode mendatang, perbaikan kinerja ekonomi Lampung diperkirakan terus berlanjut, dengan terus mewaspadai adanya resiko dari sektor eksternal, seperti eskalasi konflik geopolitik, mendorong kenaikan harga. Untuk mengantisipasi resiko tersebut, perlu upaya bersama seluruh pihak, untuk menjaga momentum perbaikan dan peningkatan kinerja ekonomi Lampung. (***)

Editor : Febri Arianto