JAKARTA (Lampungpro.com):Beragam cara dipilih publik untuk memperingati Hari Difabel Internasional dan Hari Ibu yang jatuh pada Desember ini. Dompet Dhuafa meryakan dengan menyelenggarakan acara yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pada kaum difabel terutama kaum ibu.
Kepedulian ini bukan hanya dalam bentuk memberikan perhatian, tapi merupakan perwujudan nyata usaha untuk membuat para difabel menjadi mandiri. Manager Advokasi Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono menjelaskan kepedulian masyarakat haruslah ditingkatkan. Sehingga akan terbentuk suatu mindset yang memberikan ruang yang lebih kepada para difabel.
"Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan mengkampanyekan kepedulian kita bersama pada difabel, khususnya kaum perempuan, kata Arif, saat acara berlangsung di Balai Warga Komastra Tebet Jakarta, Sabtu (23/12/2017).
Menurut Arif, Dompet Dhuafa berharap masyarakat lebih peduli lagi. Di sekitar kita ada manusia yang memiliki anatomi yang tidak lengkap. Tapi di balik ketidaklengkapan itu mereka juga memiliki kelebihan," kata Arif.
Lebih jauh Arif juga menyampaikan bahwa para difabel ini memiliki semangat juang yang jauh lebih tinggi dibandingkan masyarakat non-difabel. "Untuk kegiatan di Tebet ini, kami bekerjasama dengan Komastra dan Wardah. Hari ini yang hadir sekitar 50-an orang yang berasal dari wilayah Jabodetabek," kata Arif.
Kerjasama dengan Komastra ini, menurut Arif, sudah berlangsung lama. Dompet Dhuafa memberikan bantuan-bantuan berupa alat bantu usaha, alat bantu mobilitas maupun terkait dengan kebutuhan ibadah, seperti Al Quran Braille sudah sejak tahun 2002.
"Secara umum, setiap tahun Dompet Dhuafa memberikan bantuan Rp100 juta untuk kaum difabel. Saat ini memang skupnya masih di Jabodetabek. Untuk di Bekasi ada sekitar lima kelompok, dengan masing-masing 10 orang. Kalau untuk bantuan yang sifatnya layanan sosial, ada sekitar 4-6 orang yang datang per bulannya. Tapi kita sedang mengusahakan tahun 2018 bisa lebih luas lagi," ujar Arief.
Selain bantuan alat bantu, Arif menyampaikan DD juga memberikan bantuan ekonomi, misalnya Program Difabel Mandiri di Bekasi sejak tahun 2015. "Program Difabel Mandiri ini, DD memberikan modal usaha kepada teman-teman di Bekasi, di mana di satu kampung itu, masyarakatnya bertubuh kecil atau stunting, kata Arif.
Selain itu, DD juga memberikan pendampingan dan pelatihan pada usaha mereka, sesuai dengan keinginan mereka. Seperti jualan atau menjahit. Setelah 3 tahun terlihat ada peningkatan taraf ekonomi, dimana ibu-ibu yang awalnya tidak memiliki aktivitas menjadi memiliki income untuk membantu pemasukan di keluarganya, kata Arif menguraikan. Untuk program di Bekasi, DD bekerjasama dengan Miwon."
Dalam acara ini, para difabel yang mayoritas perempuan secara bergantian menunjukkan kemampuan mereka. Ada yang bernyanyi maupun bercerita tentang aktivitas keseharian mereka. Wardah yang hadir di acara ini, memberikan kesempatan bagi ibu-ibu yang ingin dirias untuk menumbuhkan rasa percaya diri para difabel.
Arif mengharapkan dengan adanya acara ini, para masyarakat yang apatis bisa menjadi lebih aware. Dan dari masyarakat yang aware, masyarakat bisa lebih memberi perhatian kepada para difabel. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
24233
Bandar Lampung
6240
Kominfo LamSel
5402
Lampung Tengah
3758
395
20-Apr-2025
514
20-Apr-2025
520
20-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia