TANGGAMUS (Lampungpro.co) : Dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui program studi Perikanan Tangkap, Jurusan Perikanan dan Kelautan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan topik “Empowerment Kader Konservasi Melalui Bimbingan Teknis Monitoring Bawah Air untuk Fish apartment” di Perairan Limau, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (8/6/2024).
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan, mulai dari Juni hingga Agustus 2024. Tim dosen yang terlibat dalam PkM ini adalah Muliawati Handayani, S.Pi., M.Si., dan tiga anggota lainnya, yaitu Mulkan Nuzapril, S.Pi., M.Si., Dona Setya, S.Tr.Pi., M.Si., dan Fauzi Syahputra, S.Kel., M.Si.
Selain itu, tim dosen juga mengajak mahasiswa yang tergabung dalam Polinela Diving Club yaitu Al Kahfi Damar Kencana dan M. Fides Yuristo. Kegiatan dilaksanakan di Koperasi Inti Rakyat, yang terletak di Pekon Tegineneng, Kecamatan, Limau, dan rencananya akan dilaksanakan dalam empat tahapan.
"Tahapan pertama adalah Sosialisasi pentingnya pemantauan fish apartment. Di Tahapan ini, tim PKM berharap masyarakat memahami pentingnya menjaga rumah ikan, memahami dampak langsung dan tidak langsung keberadaan rumah ikan dan mampu mengaplikasikan dalam praktik perikanan yang bertanggungjawab," kata Muliawati, Kamis (8/8/2024).
Sosialisasi ini, lanjut Muliawati, dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pengelola koperasi, kader konservasi, pemerintah Pekon Tegineneng dan pemerintah kecamatan serta masyarakat, terutaman masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Tahapan kedua yaitu penyerahan bantuan alat survey bawah air diperlukan oleh kader konservasi yang meliputi alat selam dasar (masker, snorkel, fins, wes suit, weight belt) dan kamera underwater. Tahapan ini dilanjutkan dengan praktik BIMTEK monitoring fish apartment.
Kegiatan ini dipandu oleh fasilitator eksternal Rudi Deswan selaku instruktur diving, yang terlatih memiliki sertifikat masterdive dan ecodiver. Fasilitator memperagakan teknis survey melalui visual sensus dan penggunaan peralatan survey.
Tahapan terakhir yaitu BIMTEK inventarisasi hasil survey. Tujuan tahapan ini adalah untuk memberikan bimbingan teknis kepada kader konservasi terkait teknik identifikasi, pencatatan, pendokumentasian dan analisis pemulihan sumberdaya ikan menggunakan metode ecodiver.
Ecodiver dipilih karena merupakan metode yang murah dan mudah untuk diterapkan, dengan usaha dan biaya yang ringan dapat diperoleh data jenis karang, ikan karang, dan invertebrate.
Ketua Koperasi Inti Rakyat, Supand yang menekankan pentingnya keberlanjutan proyek ini melalui monitoring berkala untuk melihat perkembangan ekosistem buatan dalam pemulihan sumberdaya ikan di Perairan Limau.
Supand yang juga Kepala Pekon Tegineneng sangat mengapresiasi kegiatan PKM ini, ia berharap kegiatan ini dapat menjadi peluang bagi desa dalam mengembangkan ekowisata melalui upaya pelestarian sumberdaya ikan melalui fish apartment.
Dengan adanya kegiatan bimbingan teknis monitoring bawah air ini, kader konservasi diharapkan dapat lebih memahami teknis pengawasan dan monitoring rumah ikan dan berperan aktif dalam upaya konservasi laut serta mendukung Blue Economy yang berkelanjutan di Indonesia.
Agenda Empowerment kader konservasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi kader konservasi tetapi juga masyarakat sekitar, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjada ekosistem laut. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1260
Lampung Selatan
3940
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia