BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan keilmuan di bidang pertanian, khususnya melalui Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengintensifkan kegiatan penelitian oleh para dosen muda berbakat di jurusan tersebut.
Penelitian terbaru yang mereka lakukan fokus pada analisis sifat kimia tanah di lahan dengan berbagai penggunaan sistem olah tanah jangka panjang setelah proses pemberaan tanah. Penelitian ini dipimpin oleh tiga dosen muda, yakni Irene Zaqyah, S.P., M.Si., Tandaditya Ariefandra Airlangga, S.P., M.Sc., dan Hafiz Luthfi, S.P., M.Si.
Mereka meneliti bagaimana pengaruh pengolahan tanah terhadap sifat-sifat kimia tanah, serta dampaknya pada pertumbuhan tanaman. Irene Zaqyah menjelaskan bahwa salah satu aspek penting dalam memastikan optimalisasi pertumbuhan tanaman adalah menyediakan media tumbuh yang sesuai bagi perakaran.
Hal ini menjadi penting terutama dalam praktik budidaya tanaman semusim, baik itu komoditas tanaman pangan maupun perkebunan. "Salah satu cara untuk menyediakan media tanam yang baik adalah melalui pengolahan tanah secara intensif dalam kegiatan land preparation," ujar Irene Zaqyah, pada Jumat (2/8/2024).
Namun, Irene menambahkan bahwa meskipun pengolahan tanah intensif awalnya bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang gembur guna mendukung perkembangan akar, praktik ini justru dapat menimbulkan gangguan pada struktur tanah. "Pengolahan tanah yang intensif sering kali berdampak negatif, seperti penurunan tingkat agregasi tanah dan berkurangnya perlindungan agregat terhadap bahan organik," jelasnya.
Sebaliknya, praktik tanpa olah tanah (no-till) memiliki potensi untuk memberikan kesempatan kepada tanah dalam membentuk stabilisasi makroagregat. Stabilitas ini berperan penting dalam mengontrol dinamika bahan organik dalam tanah.
Irene juga menyoroti pentingnya pengelolaan lahan secara bijak dalam budidaya tanaman, yang tidak hanya melibatkan sistem tanpa olah tanah, tetapi juga pemberaan dan pemulsaan dengan residu tanaman. Pemberaan, yang memberikan waktu istirahat bagi tanah, memungkinkan terbentuknya keseimbangan alami, sementara tanaman hijauan yang tumbuh di atas lahan bera berfungsi sebagai penyedia bahan organik, pelestari tanah, dan peningkat sifat-sifat tanah.
"Proses perbaikan kondisi tanah melalui sistem tanpa olah tanah dan pemberaan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Butuh kesabaran untuk mencapai kestabilan ekosistem tanah yang pada akhirnya memberikan respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal," tambah Irene.
Ia berharap, penerapan jangka panjang dari sistem tanpa olah tanah dan pemberaan akan mampu memperbaiki kesuburan tanah dan pada akhirnya meningkatkan produksi tanaman. Ke depan, para dosen muda ini berencana untuk menguji pengaruh berbagai metode pengolahan tanah terhadap sifat kimia tanah dan pertumbuhan tanaman tebu.
Penelitian ini diharapkan dapat mendukung program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diusung oleh Direktur Politeknik Negeri Lampung, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., khususnya di bidang penelitian. Dengan demikian, Politeknik Negeri Lampung dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1239
Lampung Selatan
3896
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia