TANGGAMUS (Lampungpro.co) : Untuk mendukung petani di Kabupaten Tanggamus, Tim dosen dari Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait pembuatan dan aplikasi Trichoderma, sebuah agen hayati yang efektif mengatasi penyakit layu Fusarium pada tanaman pisang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi ramah lingkungan bagi petani dalam menghadapi tantangan penyakit tanaman yang selama ini banyak diatasi dengan penggunaan pestisida kimia.
Ketua Tim Pelaksana, Dr. Desi Maulida, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa petani pisang di daerah ini masih bergantung pada penggunaan pestisida kimia, yang selain berdampak buruk terhadap kesuburan tanah, juga meningkatkan biaya produksi. Oleh karena itu, pihaknya ingin mengedukasi petani untuk bisa memproduksi dan mengaplikasikan Trichoderma secara mandiri.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap petani bisa memanfaatkan Trichoderma untuk menekan serangan penyakit tanpa merusak lingkungan. Selain itu, dengan membuatnya sendiri, mereka dapat mengurangi biaya produksi yang selama ini membebani,” ujar Dr. Desi saat membuka kegiatan pelatihan.
Pelatihan ini melibatkan dosen-dosen dari berbagai bidang keahlian, yaitu Ir. Lisa Erfa, M.Si., Rahmadyah Hamiranti, S.P., M.Si., Ria Putri, S.P., M.Si., dan Sekar Utami Putri, S.P., M.Sc., yang bersama-sama memberikan bimbingan teknis tentang cara membuat kultur Trichoderma dari bahan lokal, proses fermentasi, hingga teknik aplikasi langsung di lahan pisang.
Tak hanya dosen, mahasiswa Polinela juga berperan aktif dalam mendampingi petani selama praktik pembuatan dan aplikasi Trichoderma. Hal ini bertujuan agar para petani bisa mempraktekkan langsung teknologi ini di lapangan.
Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi plot (demplot) di lahan milik anggota Kelompok Tani Sinar Petir, tempat kegiatan ini dilaksanakan. Di sana, petani memantau bersama dosen dan mahasiswa tentang efektivitas penggunaan Trichoderma dalam menanggulangi serangan layu Fusarium pada pisang mereka.

Ketua Kelompok Tani Sinar Petir, yang juga menjadi mitra kegiatan, memberikan apresiasi atas pelatihan yang diberikan. Ia merasa sangat terbantu dengan bimbingan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Polinela. Sekarang, petani bisa membuat Trichoderma sendiri. Dengan demikian, biaya produksi bisa ditekan dan tanaman pisang kami tumbuh lebih sehat,” ujar ketua kelompok tani tersebut dengan penuh rasa syukur.
Meningkatkan Kesejahteraan Petani dengan Teknologi Ramah Lingkungan
Melalui kegiatan ini, Polinela berharap dapat memperkuat penerapan teknologi pertanian yang ramah lingkungan di kalangan petani. Pendekatan berbasis agen hayati seperti Trichoderma dinilai sangat efektif untuk menjaga keberlanjutan usaha tani serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didukung oleh DIPA Politeknik Negeri Lampung Tahun 2025, dan diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi tantangan pertanian di Lampung. (***)
Editor : Sandy,
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
14270
Olahraga
553
Bandar Lampung
597
Tanggamus
599
Bank Lampung
603
553
24-Oct-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia