Hasil penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi metode perbanyakan yang efektif, tetapi para peneliti menyadari perlunya kajian lebih mendalam. Salah satu fokus ke depan adalah menentukan konsentrasi ZPT yang ideal untuk masing-masing jenis ciplukan.
Selain itu, penelitian genetik juga akan dilakukan untuk memahami lebih jauh karakteristik varietas ciplukan yang ada. “Tujuan utama kami adalah menciptakan metode budidaya yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan, sehingga dapat mendukung pertanian ramah lingkungan,” kata Riana Jumawati, S.P., M.Si.
Melalui penelitian ini, Polinela menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan hortikultura berbasis lokal. Inovasi seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk mengembangkan komoditas lokal dengan pendekatan ilmiah dan berkelanjutan.
Dengan potensi ekonomi dan manfaat kesehatan yang dimilikinya, ciplukan diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia yang bersaing di pasar global. “Kami optimis hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi dunia pendidikan tetapi juga bagi masyarakat luas,” tutup Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si.
Penelitian ini mencerminkan bagaimana ilmu pengetahuan dapat menjadi jembatan untuk mengembangkan potensi sumber daya lokal, sekaligus mendorong inovasi berkelanjutan di sektor pertanian. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
567
Lampung Barat
9116
Lampung Timur
7370
Lampung Tengah
2112
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia