Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dosen Teknologi Perbenihan Polinela Beri Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos di Desa Taman Endah
Lampungpro.co, 04-Dec-2024

Sandy 22919

Share

Dokumentasi Tim Dosen PKM Prodi Teknologi Perbenihan Polinela | Lampungpro.co/Ist

LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.co) : Upaya memberdayakan masyarakat dan mengurangi dampak negatif limbah organik terhadap lingkungan, Tim Dosen Program Studi Teknologi Perbenihan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Taman Endah, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (19/7/2024) dengan fokus pada pelatihan pembuatan pupuk kompos.

Dipimpin oleh Onny Chrisna P. Pradana, M.Si., sebagai ketua tim, kegiatan ini juga melibatkan enam dosen lainnya, yakni Nurman A. Hakim, M.P., Septiana, M.Si., Ria Putri, M.Si., Eka Erlinda S., M.P., Anung Wahyudi, Ph.D., dan Gut Tianigut, M.P. Kehadiran mereka menjadi bukti komitmen Polinela dalam membantu masyarakat memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Mengubah Limbah Organik Menjadi Potensi Ekonomi

Desa Taman Endah memiliki potensi besar dalam pengelolaan limbah organik. Sayangnya, limbah seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah pertanian sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal. Kondisi ini menyebabkan peningkatan volume sampah yang mencemari lingkungan.

Melalui program transfer teknologi ini, masyarakat desa diajarkan cara mengolah limbah tersebut menjadi pupuk kompos. Produk ini tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga ramah lingkungan, sekaligus menjadi solusi praktis untuk mendukung produktivitas pertanian.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk memanfaatkan limbah organik menjadi sesuatu yang berguna, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai peluang usaha,” ujar Onny Chrisna P. Pradana, M.Si.

Pelatihan ini dirancang secara sistematis untuk memastikan masyarakat memahami manfaat serta mampu mempraktikkan pembuatan pupuk kompos secara mandiri. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, praktik langsung, pendampingan, monitoring, kemudian hasil dan harapan.

Sosialisasi dan Edukasi peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah organik. Kemudian diberikan penjelasan apa manfaat pupuk kompos bagi kesuburan tanah dan produktivitas pertanian, terutama dalam meningkatkan hasil panen yang berkualitas.

Praktik Langsung peserta diajarkan cara membuat pupuk kompos mulai dari pemilihan bahan baku hingga tahap fermentasi. Penggunaan alat sederhana seperti tong kompos, sekop, dan bahan fermentasi alami turut diperkenalkan untuk memastikan metode ini dapat diterapkan dengan mudah.

Pendampingan dan Monitoring tim dosen memberikan pendampingan intensif selama satu bulan. Proses ini bertujuan memastikan masyarakat mampu mempraktikkan metode secara konsisten dan mandiri.

Hasil dan Harapan melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Taman Endah dapat memperoleh manfaat yang nyata, di antaranya memiliki keterampilan membuat pupuk kompos secara mandiri. Mengurangi volume limbah organik yang mencemari lingkungan desa. Menyediakan pupuk organik berkualitas tinggi yang mendukung pertanian lokal. Dan, menciptakan kelompok usaha mandiri berbasis lingkungan yang fokus pada produksi dan penjualan pupuk kompos.

“Kami berharap masyarakat dapat melihat potensi besar dari limbah organik yang selama ini dianggap sebagai masalah. Dengan pengolahan yang tepat, limbah tersebut justru bisa menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga lingkungan,” ungkap Nurman A. Hakim, M.P., salah satu anggota tim dosen.

Pelatihan ini sendiri mendapatkan respons positif dari warga setempat. Mereka merasa bahwa kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Salah seorang peserta, Sugiarto, menyampaikan bahwa ia kini memahami cara memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang berguna untuk kebun kecilnya.

“Selama ini sampah organik kami buang begitu saja. Setelah pelatihan ini, saya jadi tahu bahwa limbah tersebut bisa diolah menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman,” ujar Sugiarto.

Program PKM ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Taman Endah. Kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan perubahan yang signifikan dalam pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa.

Dengan keberhasilan pelatihan ini, diharapkan semakin banyak desa yang dapat mengadopsi teknologi serupa untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan produktif. Polinela terus berkomitmen untuk menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat bagi generasi mendatang. (***)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23500


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved