Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dukung Pendidikan Berbasis Keagamaan, Anggota DPRD Lampung Selatan Amelia Nanda Hadiri Peletakan Batu Pertama Ponpes Arroudhotul Wahida
Lampungpro.co, 03-Feb-2025

Admin 50915

Share

Anggota DPRD Lampung Selatan Amelia Nanda Hadiri Peletakan Batu Pertama Ponpes Arroudhotul Wahida

LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Amelia Nanda Sari, S.H., M.H., menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas dan asrama santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Arroudhotul Wahida, yang berlokasi di Dusun V B Jati Sari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Minggu (2/2/2025).

Dalam sambutannya, Amelia menyoroti pentingnya pemanfaatan alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN maupun APBD secara maksimal untuk kemajuan generasi muda.

“Pendidikan bukan hanya soal ilmu akademik, tapi juga soal pembentukan karakter dan akhlak. Kita harus pastikan Lampung Selatan memiliki SDM unggul, dan itu dimulai dari akses pendidikan yang merata, termasuk melalui pondok pesantren,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.

Amelia juga mengajak masyarakat untuk bersinergi dalam mendukung pendidikan berbasis keagamaan seperti yang dijalankan Ponpes Arroudhotul Wahida.

“Saya berharap peletakan batu pertama ini menjadi semangat baru bagi para santri, dan masyarakat juga turut berperan aktif dalam proses pembangunan dan pengembangan pondok pesantren ini,” imbuhnya.

Dukungan dari Pemerintah Desa

Dukungan terhadap pembangunan Ponpes Arroudhotul Wahida juga datang dari Pemerintah Desa Jatimulyo. Sekretaris Desa, Anton, menyatakan kesiapan pemerintah desa untuk bersinergi dengan pondok pesantren dalam berbagai bidang.

“Kami dari pemerintah desa mendukung penuh semua kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida, baik secara fisik maupun kegiatan keagamaannya,” jelas Anton.

Ia menambahkan, koordinasi dan komunikasi antara pondok pesantren dengan pemerintah desa hingga kini berjalan dengan baik.

“Kami rutin menjalin silaturahmi dengan aparatur desa, RT, dan masyarakat sekitar. Harapan kami, pondok ini bisa terus berkembang menjadi pusat pendidikan agama yang berkualitas,” tambahnya.

Sejarah Kemandirian Ponpes Arroudhotul Wahida

Ponpes Arroudhotul Wahida didirikan oleh Abi Hasan Basri pada tahun 2013. Dengan dana awal hanya Rp5 juta—yang semula direncanakan untuk mengurus izin klinik—Abi Hasan memulai pembangunan pondokan sederhana serta kolam ikan untuk budidaya lele.

“Sejak awal saya ingin pondok ini mandiri. Maka, kami mulai dengan budidaya lele. Alhamdulillah, sekarang kami punya berbagai pelatihan life skill seperti otomotif, gulung dinamo, menjahit, hingga budidaya anggur,” tutur Abi Hasan.

Meski menghadapi berbagai tantangan, pondok ini mampu bertahan berkat usaha mandiri serta dukungan dari para donatur. Kini, pondok bahkan memiliki pabrik tahu sebagai salah satu sumber pendanaan utama.

Abi Hasan berharap, para santri yang belajar di pondok ini bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, terampil, dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Visi kami adalah mencetak santri yang kreatif, mandiri, dan kaffah. Semoga ke depan pondok ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat seluas-luasnya,” pungkasnya.

Acara peletakan batu pertama tersebut turut dihadiri oleh tokoh masyarakat, aparatur desa, dan tokoh agama setempat. Kehadiran Amelia Nanda Sari pun menjadi suntikan semangat bagi santri dan warga dalam memperjuangkan pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis nilai keagamaan.(Rls)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Kenangan dan Kepergian

Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...

19272


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved