BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Terhitung sejak Januari 2018, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung tercatat menembak mati empat pengedar narkotika dan obat terlarang (narkoba). BNNP Lampung menargetkan dapat menggulung 13 sindikat narkoba yang ada di seluruh Lampung.

"Saya ingatkan, kami memiliki alat canggih untuk mendeteksi jaringan narkoba di Lampung. Hingga saat ini, ada 13 jaringan narkoba yang berhasil kami petakan. Enam di antaranya sudah digulung termasuk empat yang ditembak mati dan ada sekitar 9 kilogram barang bukti�kami�sita," kata Kepala BNNP Lampung Brigjen Tagam Sinaga, kepada Lampungpro.com, Jumat (20/4/2018).

Tindakan tegas yang diambil BNNP Lampung, menurut Tagam, merupakan bentuk perang karena Lampung tergolong darurat narkoba. "Ada 128 ribu pemakai narkoba di Lampung dan umumnya anak-anak muda usia produktif. Tidak ada jaminan Indonesia tetap berdiri jika anak muda dirusak narkoba," kata Tagam yang pernah menjabat Kapolres Labuhan Batu dan Kapolrestabes Medan, Sumatera Utara ini.

Anak-anak muda korban narkoba mulai pelajar SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi� yang berkunjung ke Klinik Pratama BNNP Lampung, lanjut Tagam, tiap tahun bertambah. Korbannya, pada 2016, tercatat 13 pelajar SD, 48 SMP, 101 SMA, dan 21 perguruan tinggi. Angka ini naik drastis pada 2017 yakni 59 pelajar SD, 132 SMP, 608 SMA, dan 79 perguruan tinggi. Hingga Maret 2018, tercatat 1 pelajar SD, 4 SMP, 13 SMA, dan 7 perguruan tinggi.

"Kalau tidak tegas, korban terus bertambah. Pada 2012, Lampung masih di posisi 10 pengguna narkoba di Sumatera, tapi 2017 naik ke posisi tiga dan delapan nasional. Lampung bukan lagi daerah transit narkoba, tapi tujuan peredaran karena muda diakses dari berbagai sudut," kata Tagam yang pada 2016 pernah menjabat penyidik utama Bareskrim Polri ini. (PRO1)

�

�