Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Epilepsi Kambuh, Wanita Asal Pagelaran Pringsewu Tercebur Kolam Ikan Lele Hingga Meninggal
Lampungpro.co, 18-Mar-2023

Amiruddin Sormin 6519

Share

Petugas dan warga saat mencari wanita tenggelam di kolam ikan lele. LAMPUNGPRO.CO/POLRES PRINGSEWU

PRINGSEWU (Lampungpro.co): Nasib naas dialami ibu rumah tangga (IRT) bernama Yanti (39) warga Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagelaran,  Kabupaten Pringsewu. Dia meninggal dunia usai tercebur kolam ikan yang diduga karena penyakit epilepsi yang dideritanya kabuh.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbulloh mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi membenarkan peritiwa tersebut. Menurutnya, Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/3/2023) pukul 13.40 WIB di Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu. 

Menurut Kapolsek, saat Jumat siang korban dilihat warga berjalan sendirian di tempat kejadian perkara (TKP). Lalu tiba-tiba terlihat sempoyongan dan jatuh tercebur ke dalam kolam ikan lele sedalam 2 meter yang ada di dekatnya. 

"Kejadian tersebut dilihat Erwin, bocah 13 tahun yang ada di dekat lokasi. Dia langsung memberitahukan warga sekitar dan menolong korban," ujar IptuHasbulloh, Sabtu (18/3/2023).

Kemudian, saat dievakuasi dari dasar kolam dan dibawa ke rumah salah satu warga, kondisi korban masih hidup dan sempat berkomunikasi dengan warga. "Namun kondisi kesehatan korban semakin menurun dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya. Melihat kondisi korban yang terus menurun, sekira pukul 15.39 WIB warga berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pringsewu. Setelah sampai di RSUD dan dilakukan pemeriksaan dan korban dinyatakan sudah meninggal dunia," ujar Iptu Hasbulloh.

Atas kejadian tersebut, ungkap Kapolsek, pihaknya langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi. Berdasarkan hasil penyelidikan awal diduga kuat sebab tersangka sampai jatuh ke kolam karena penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh.

"Hal itu diperkuat dengan keterangan pihak keluarga yang menerangkan bahwa selama ini korban memang menderita sakit epilepsi dan sering kambuh. Keluarga korban lll menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban. Oleh karena itu jenasah korban kita diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman. Kami menghimbau kepada masyarakat yang mengidap penyakit epilepsi agar senantiasi dipantau atau diawasi dengan penuh," tutupnya. (***)

Editor Amiruddin Sormin Laporan: Rosario 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

316


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved