BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Forum CSR Lampung (FCL) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung dan Universitas Bandar Lampung (UBL), menggelar worskhop 'Teknik memetakan ruang lingkup dan stakeholder CSR', di Emersia Hotel, Bandar Lampung, Selasa (19/9/2017). Pelatihan yang diikuti pelaku bisnis dan akademisi ini, merupakan upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi perusahaan dalam melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan.

Menurut Ketua Umum FCL, Saptarini, Tim Fasilitasi CSR Lampung melakukan berbagai sosialisasi dan pelatihan dalam mendorong dunia usaha peduli terhadap bisnis dan pembangunan berkelanjutan. "Perusahaan yang menjalankan bisnis berkesinambungan, pasti menempatkan CSR sebagai strategi menciptakan keberlanjutan. Mereka tentu melaksanakan program CSR. Namun perusahaan masih dihadapkan pada beragam masalah," kata Saptarini.

Masalah tersebut antara lain keterbatasan anggaran, anggaran tidak terserap atau tidak termanfaatkan optimal. Kemudian, program CSR masih diprotes, tidak relevan dengan bisnis hingga tidak mendukung pertumbuhan bisnis dan hanya menjadi biaya tanpa manfaat nyata. "Masih banyak yang membuat program CSR sekedar membuat dan justru tidak bemanfaat secara optimal bagi perusahaan," kata Saptarini.

Setiap perusahaan, kata Saptarini, punya bisnis dan strategi berbeda. Akibatnya, pemangku kepentingan, ruang lingkup, dan jenis program juga berbeda. Workshop ini memaparkan siapa saja stakeholder mereka dan menentukan ruang lingkup program. Para pembicara para workshop tersebut juga memaparkan praktek teknik pemetaan stakeholder dan ruang lingkup CSR.

"Target setelah workshop ini, perusahaan mampu mengevaluasi program yang dilaksanakan dan bagaimana merencanakan kegiatan CSR yang relevan dengan bisnis masing-masing," kata Saptarini. (PRO1)