BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Pemberlakuan sistem ganjil-genap di Pelabuhan Merak-Bakauheni pada arus mudik dan arus balik tahun 2019 ini oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat dan Kementerian Perhubungan. Membuat supir dan pemilik travel jurusan Bandar Lampung-Bakauheni dan sebaliknya meradang.

Pasalnya, disaat arus mudik khususnya arus balik seperti itu terjadi lonjakan penumpang di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan. Sehingga membuat pemilik dan supir travel kebanjiran penumpang yang ingin menuju Bakauheni.

"Berat bagi kita (supir travel) kalau diterapkan seperti itu meskipun penerapannya malam hari. Tapi itu 12 jam mulai dari jam 20.00 hingga 08.00. Biasanya penumpang jam 6 pagi itu rame. Kalau ganjil genap seperti itu kita tidak bisa jalan tiap hari," kata Denis (30) kepada Lampungpro.com, Jumat (17/5/2019).

Hal serupa juga diungkapkan supir travel di area Bundaran Raden Intan Natar, Moko (29). Ia menyesalkan adanya penerapan ganjil-genap di Bakauheni pada arus balik. "Tentu kebijakan itu tidak baik bagi kami karena pada saat itulah penumpang ramai. Saya kalau hari raya sering sampai malam nariknya di Bakauheni, tapi jika nanti memang diterapkan ya mau bagaimana lagi," ungkap dia.

Mereka berharap kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan nasib supir travel yang mencari nafkah menggunakan mobil pribadi. "Kita harap ada kebijakan khusus bagi supir travel pribadi. Mungkin kita bisa lewat tanpa ganjil genap dengan menggunakan surat jalan ataupun syarat lainnya," tambah Moko. (FEBRI/PRO2)