BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Lampung H. Toni Eka Chandra mengatakan usulan melibatkan TNI dalam pemberantasan narkoba di Tanah Air disetujui pemerintah. Dengan demikian, TNI akan masuk struktur Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri.

"Alhamdulillah, usul dan ide DPP Granat melalui Ketua Umum Bapak Henry Yosodiningrat sejak 10 Tahun yang lalu akhirnya direstui. Dengan dilibatkannya TNI dalam mendukung tugas BNN dan POLRI memerangi, memberantas kejahatan, peredaran gelap, dan penyalahgunaan narkoba, Insha Allah bencana narkoba diIndonesia segera teratasi," kata Toni Eka Chandra, di Bandar Lampung, Senin (13/3/2017).

Keterlibatan TNI, kata Toni, secara teknis mungkin masih dibahas kedua institusi tersebut. "Banyak yang bisa dilakukan TNI, di antaranya melakukan operasi penegakan hukum dan perang sindikat narkoba bersama BNN dan Polri. Bila perlu operasi di tempat produksi asalnya di luar negeri. Kemudian, melakukan operasi intelijen sampai ke tempat produksi narkoba baik di dalam maupun luar negeri," kata Toni yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Lampung itu.

Intelejen TNI termasuk yang diakui dunia. "Kita tahu bahwa masuknya narkoba ke Indonesia mayoritas tanpa melalui jalur resmi transportasi baik darat, laut, dan udara. Tetapi melalui jalur penyelundupan. TNI memblokade menutup pintu semua jalur masuknya narkoba dari luar negeri. TNI AD jaga ketat pintu masuk sepanjang garis perbatasan di darat, TNI AL sterilkan sepanjang jalur laut sampai batas wilayah laut zona ekonomi eksklusif," kata Toni yang juga Ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) Provinsi Lampung itu.

Selain itu, kata dia, juga perketat pengawasan pelabuhan resmi dan pelabuhan tidak resmi. Termasuk pelabuhan tikus dan pelabuhan nelayan di seluruh wilayah NKRI. TNI-AU memantau kapal yang masuk Indonesia melalui jalur udara. (PRO1)