Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Gunung Anak Krakatau Lampung Alami Erupsi, Status Waspada II
Lampungpro.co, 25-Jun-2018

Lukman Hakim 4370

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

Pada 20 Juni 2018, terekam 88 kali gempa hembusan, 11 kali gempa low frekuensi dan 36 kali gempa vulkanik dangkal. Tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa hembusan, 8 kali gempa low frekuensi, 50 kali gempa vulkanik dangkal dan empat kali gempa vulkanik dalam.

Kesimpulannya, sejak 18 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas. Hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada (Level II), dengan rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah.

Dalam rangka Kesiapsiagaan sejak 18 Juni 2018 sudah dikoordinaskan dan diinformasikan kepada pihak BPBD Provinsi Banten, BPBD Provinsi�Lampung dan BKSDA Lampung agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekat ke pulau Anak Krakatau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Provinsi Lampung Rudy Hariyanto mengatakan, erupsi ini mengakibatkan terbangnya abu vulkanik dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 m di atas puncak (� 1.305 m di atas permukaan laut).

"Kami masih mengamati, kalau dilihat ketinggiankan 1300 m diatas permukaan laut. Kalau dilihat dari arah angin kebetulan tidak begitu signifikan,�tapi tetap kami pantau. Berdasarkan pergerakan angin menuju utara," kata dia, Senin (25/6/2018).

Ia menjelaskan, abu vulkanik ini dimungkinkan akan masuk ke wilayah Lampung bagian selatan karena angin mengarah ke utara. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Volcano Observation, ketinggian abu vulkanik sampai 1000 meter, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya 300 m.�"Kami masih terus memantau apakah abu vulkanik akan mengganggu rute penerbangan atau tidak, saat ini belum terlihat karena arah angin menuju utara," jelasnya. (REKANZA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4148


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved