Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia, Prof Akhyar Rido Sampaikan Orasi Ilmiah Keilmuan
Lampungpro.co, 22-Jan-2025

Sandy 45250

Share

Pengukuhan Guru Besar Universitas Teknokrat Indonesia Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. (tengah) | LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Universitas Teknokrat Indonesia mencatat sejarah baru dengan mengukuhkan Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. sebagai guru besar pertama dalam bidang interaksi dan pedagogi kelas, pada Rabu (22/1/2025).

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting bagi kampus yang dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Sumatera.

Prof. Akhyar Rido, yang lahir di Tanjungkarang pada 3 Juli 1982, merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Ia merupakan putra dari pasangan Arham Romli dan Suhartati Roni, serta menempuh pendidikan di SMP Negeri 2 Bandar Lampung dan SMA Negeri 3 Bandar Lampung, sebelum melanjutkan studinya hingga ke jenjang doktoral.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Akhyar Rido mengungkapkan bahwa kecintaannya pada dunia pendidikan, khususnya dalam bidang interaksi dan pedagogi kelas, menjadi latar belakang utama dalam pencapaiannya ini.

Ia menegaskan bahwa esensi utama dari proses pembelajaran adalah interaksi yang dinamis antara pengajar dan mahasiswa.

"Di dalam kelas, harus ada banyak interaksi dan diskusi antara mahasiswa dengan ilmu. Jika hanya masuk kelas, duduk diam tanpa diskusi, itu sama saja tidak belajar," ujar Prof. Akhyar Rido.

Menurutnya, penelitian yang ia lakukan dalam bidang ini telah banyak diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di berbagai sekolah di Provinsi Lampung.

Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. saat menyampaikan orasi ilmiahnya |

Fokusnya adalah memberikan pelatihan kepada guru dan siswa mengenai metode pedagogi yang efektif.

"Kami berupaya memberikan pelatihan terkait pedagogi kelas kepada guru dan siswa, agar mereka dapat menerapkan metode yang interaktif dan berbasis diskusi," tambahnya.

Prof. Akhyar Rido berharap pencapaiannya ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi dunia pendidikan, baik di tingkat masyarakat maupun di perguruan tinggi.

Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar selalu berpegang pada tiga prinsip utama dalam menjalani studi yakni Iqro (membaca), mahasiswa harus rajin membaca untuk memperluas wawasan dan pemahaman.

Kemudian, kesungguhan yakni belajar harus dilakukan dengan tekad yang kuat dan konsisten.

Dan, terakhir pergaulan. Kampus adalah tempat untuk bergaul dengan kaum intelektual dan bertukar wawasan dengan dosen serta sesama mahasiswa.

"Kampus adalah tempat kita bertemu dengan kaum intelektual, berguru dengan para dosen, sehingga kita bisa memperoleh kehidupan yang lebih bermartabat," jelasnya.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Akhyar Rido juga menjelaskan konsep interaksi dan pedagogi kelas yang menjadi fokus penelitiannya.

Ia menegaskan bahwa interaksi dalam kelas harus mencakup tiga aspek utama, dosen-mahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, dan mahasiswa dengan sumber ilmu.

"Dosen harus mampu menjadi fasilitator yang baik, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan positif," terangnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif seluruh pihak dalam proses pembelajaran.

Dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang mendorong keterlibatan mahasiswa secara aktif.

"Belajar tidak bisa hanya sekadar mendengar dosen berbicara, tetapi semua pihak harus terlibat aktif, membaca materi sebelum kelas, dan berinteraksi selama proses pembelajaran," ungkap Prof. Akhyar Rido.

Ia juga mengutip pandangan ahli pendidikan David Goodman, yang menekankan pentingnya penerapan konsep student-centered learning, di mana mahasiswa didorong untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan proaktif dalam mencari ilmu.

"Di dalam kelas, diskusi dan interaksi adalah kunci. Mahasiswa harus memiliki akses penuh kepada dosen, teman sejawat, serta berbagai sumber belajar yang tersedia," tegasnya. (***)

#

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bandar Lampung 343 Tahun, Transportasi Umum Mati...

Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....

1286


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved