KALIANDA (Lampungpro.co): Ketua Komando Analisis Pemuda Indonesia (KAPI) Lampung Selatan, Deddy Mandah menilai unggahan konten kreator Ummu Hani yang kerap menyudutkan Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) dengan kontennya baik berupa video maupun foto melalui akun Instagram @ummuhanii89 dinilai cenderung tendensius dan bermuatan politiis Menurut aktivis kelahiran Kalianda ini, unggahan duta wisata Dinas Pariwisata Provinsi Lampung itu gencar dilakukan hanya pada tahun politik menjelang suksesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Seperti pada Pilkada 2020 silam dan menjelang Pilkada 2024.
“Saya tidak melihat dari sisi subtansi konten yang diunggah, tapi saya melihat di momennya. Saya perhatikan hanya gencar menjelang Pilkada. Akun IG @ummuhanni89 ini kerap mengunggah konten negatif soal Lampung Selatan," kata Deddy Mandah, Senin.(13/5/2024).
Seperti 2020 lalu, konten kreator itu sempat bikin heboh dengan postingan di akun media sosialnya dengan tidur-tiduran bersimbah air di sebuah ruas jalan rusak di Kecamatan Tanjung Bintang.Selain soal momen waktu yang bernuansa politis, menurut Deddy, ada juga hal detail yang terasa ganjil dengan balutan aroma tendensius dilakukan selebgram pemilik akun Tiktok ummuhani29 itu.
Menurut Deddy, selama ini Ummu Hani hanya menyoroti hal-hal negatif tersebut hanya untuk di wilayah di Kabupaten Lampung Selatan saja. Tidak pernah ada unggahan yang sifatnya mengkritik hal serupa di wilayah daerah lain di luar wilayah daerah Lampung Selatan, seperti misalnya Kota Bandar Lampung, wilayah paling dekat dari Kecamatan Tanjung Bintang.
Dikatakan Deddy, berbeda dengan konten kreator lainnya, baik itu momen unggahan maupun daerah sasaran yang disorot, dilakukan objektif dengan tidak berpaku pada saat jelang Pilkada saja atauphanya untuk wilayah tertentu. Seperti di Lampung Selatan saja.
Tapi, kata Deddy, umumnya konten kreator lokal lainnya itu menyoroti hal-hal yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut hampir di seluruh wilayah Lampung yang memang layak diviralkan dengan momen waktu yang alami. “Bisa kita perhatikan bagi konten kreator lokal lainnya di Lampung, subjek sorotan mereka tidak berpaku di satu daerah. Jika tertarik dengan informasi yang layak diviralkan, mereka mengakomodir aspirasi masyarakat setempat dengan momen waktu yang mengalir alami,” kata Deddy.
Lebih jauh, Deddy menyikapi pernyataan Ummu Hani yang mengaku kerap diintimidasi netizen karena unggahan kontennya. Misalnya, dalam sebuah artikel media daring grup Gramedia, lampung.tribunnews.com, Selasa 7 Mei 2024.
Diungkapkan Deddy, perlakuan yang tidak mengenakkan yang dialami oleh Ummi Hani dari netizen tersebut merupakan konsekuensi logis dari apa yang sudah dilakukannya dalam akun media sosial miliknya itu. Selain terindikasi tendensius dan politis, bahkan Deddy menduga konten kreator tersebut ‘diendorse’ oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk tujuan tertentu.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1256
Lampung Selatan
3925
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia