Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Hanya Kritik Pemkab Lampung Selatan Jelang Pilkada, Unggahan Konten Kreator Ummu Hani Dinilai Politis
Lampungpro.co, 13-May-2024

Amiruddin Sormin 175

Share

Kompilasi foto unggahan konten kreator Ummu Hani. @ummihanii89

KALIANDA (Lampungpro.co): Ketua Komando Analisis Pemuda Indonesia (KAPI) Lampung Selatan, Deddy Mandah menilai unggahan konten kreator Ummu Hani yang kerap menyudutkan Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) dengan kontennya baik berupa video maupun foto melalui akun Instagram @ummuhanii89 dinilai cenderung tendensius dan bermuatan politiis Menurut aktivis kelahiran Kalianda ini, unggahan duta wisata Dinas Pariwisata Provinsi Lampung itu gencar dilakukan hanya pada tahun politik menjelang suksesi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Seperti pada Pilkada 2020 silam dan menjelang Pilkada 2024.

“Saya tidak melihat dari sisi subtansi konten yang diunggah, tapi saya melihat di momennya. Saya perhatikan hanya gencar menjelang Pilkada. Akun IG @ummuhanni89 ini kerap mengunggah konten negatif soal Lampung Selatan," kata Deddy Mandah, Senin.(13/5/2024).

Seperti 2020 lalu, konten kreator itu sempat bikin heboh dengan postingan di akun media sosialnya dengan tidur-tiduran bersimbah air di sebuah ruas jalan rusak di Kecamatan Tanjung Bintang.Selain soal momen waktu yang bernuansa politis, menurut Deddy, ada juga hal detail yang terasa ganjil dengan balutan aroma tendensius dilakukan selebgram pemilik akun Tiktok ummuhani29 itu.

Menurut Deddy, selama ini Ummu Hani hanya menyoroti hal-hal negatif tersebut hanya untuk di wilayah di Kabupaten Lampung Selatan saja. Tidak pernah ada unggahan yang sifatnya mengkritik hal serupa di wilayah daerah lain di luar wilayah daerah Lampung Selatan, seperti misalnya Kota Bandar Lampung, wilayah paling dekat dari Kecamatan Tanjung Bintang.

Dikatakan Deddy, berbeda dengan konten kreator lainnya, baik itu momen unggahan maupun daerah sasaran yang disorot, dilakukan objektif dengan tidak berpaku pada saat jelang Pilkada saja atauphanya untuk wilayah tertentu. Seperti di Lampung Selatan saja.

Tapi, kata Deddy, umumnya konten kreator lokal lainnya itu menyoroti hal-hal yang menjadi aspirasi masyarakat tersebut hampir di seluruh wilayah Lampung yang memang layak diviralkan dengan momen waktu yang alami. “Bisa kita perhatikan bagi konten kreator lokal lainnya di Lampung, subjek sorotan mereka tidak berpaku di satu daerah. Jika tertarik dengan informasi yang layak diviralkan, mereka mengakomodir aspirasi masyarakat setempat dengan momen waktu yang mengalir alami,” kata Deddy.

Lebih jauh, Deddy menyikapi pernyataan Ummu Hani yang mengaku kerap diintimidasi netizen karena unggahan kontennya. Misalnya, dalam sebuah artikel media daring grup Gramedia, lampung.tribunnews.com, Selasa 7 Mei 2024.

Diungkapkan Deddy, perlakuan yang tidak mengenakkan yang dialami oleh Ummi Hani dari netizen tersebut merupakan konsekuensi logis dari apa yang sudah dilakukannya dalam akun media sosial miliknya itu. Selain terindikasi tendensius dan politis, bahkan Deddy menduga konten kreator tersebut ‘diendorse’ oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk tujuan tertentu.

Lebih lanjut, Deddy mengungkapkan salah satu unggahan akun IG @ummuhanii89 berupa video pendek (Reel) pada 7 Maret 2024 silam dengan judul 'Gimana Nasib Guru Honorer' kaitannya dengan pelantikan Kepala Dinas Pendidikan Lamsel, Asep Jamhur. Unggajan itu terindikasi melanggar UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) dengan mengumbar ujaran kebencian (hate speech) berupa tuduhan tak beralasan.

“Jika disimak lebih lanjut dalam video itu, dengan gaya sarkatis @ummihanii89 menuduh Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto kerap membodohi masyarakat, berdasarkan kata sambutan dalam acara pelantikan pejabat tersebut,” ungkap Deddy.

Kemudian, kata Deddy, dalam video reel itu juga, Bupati Lampung Selatan dikatakan jago buat kata-kata mutiara dalam kata sambutan. Padahal rakyat masih banyak yang menderita. Ada juga perkataan yang menyebutkan, Bupati sering melakukan drama terkait dengan pelantikan Kadisdik dan nasib honorer.

Ada juga scene yang mengatakan, akibat pelantikan oleh pejabat Kadisdik itu, padahal dunia pendidikan di Lamsel dalam kondisi morat-marit tidak karuan kaitannya dengan nasib honorer. Dilanjutkan dengan tuduhan Bupati Nanang Ermanto bakal mengintimidasi orang-orang jika masalah honorer tersebut mencuat.

“Hal itu bukanlah intimidasi, tapi merupakan bentuk keresahan masyarakat dalam jaringan atau familiar disebut netizen atas muatan-muatan konten yang diunggah akun IG @ummihanii89 yang secara overall (Keseluruhan) ternyata memiliki kepentingan terselubung oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan,” ucap Deddy Mandah.

Dia mengatakan andai video tuduhan seperti itu dialamatkan kepada pihak lain yang memiliki watak keras, arogan dan bahkan tangan besi nasib konten kreator bertipikal seperti itu nasibnya bakal berakhir di balik jeruji besi.

Berikut penelusuran dalam video yang memiliki total durasi 1 menit 21 detik itu dalam kata per kata krusial di konten itu pada detik 33-35 :

Tolong Jangan Sering Ngebodohin Masyarakat Lagi Ya”

Kemudian kata per kata pada detik 36-41 :

Emang paling jago ya pak kalau di suruh buat kata-kata mutiara, yang nyatanya masih banyak rakyat yang menderita”

Lalu kata per kata pada menit ke-1 detik ke 2 – menit ke-1 detik ke-7

Jangan sampai kasus ini viral, kasus ini naik bapak (Nanang Ermanto) baru kalang kabut, bapak baru panik, dan mengintimidasi orang-orang”

Lanjut kata per kata pada menit ke-1 detik ke-8 sampai menit ke-1 detik ke-16 :

Bapak (Bupati) gak capek ya drama-drama terus, kasihan loh pak nasib-nasib honorer di Lampung Selatan itu banyak banget terabaikan sama bapak. Udah banyak banget kita buktinya” (***)

Editor Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

22062


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved