Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban tenggelam di Way Umpu, Lampung Barat, Minggu (13/4/2020). LAMPUNGPRO.CO

LIWA (Lampungpro.co): Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Haikal Likrar (3), tersangkut di bebatuan sungai Way Umpu, Lampung Barat, Minggu (12/4/2020) pukul 15.20 WIB. Bocah warga Pekon Pagardewa, Kecamatan Pagardewa, Lampung Barat, dilaporkan hilang setelah sepeda motor yang ditumpangi bersama ibunya Amelia Pratiwi, terjun ke Way Umpu, Jumat (10/4/2020) sekitar pukul 19.00 WIB. 

Menurut Kepala Basarnas Lampung, Jumaril, tim berhasil menemukan korban tersangkut di bebatuan pada titik koordinat 04 56'03.53" S-104 22'29.43" E atau sekitar 7 km dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi ke puskesmas terdekat. "Setelah dari Puskesmas Tim mengantarkan jenazah ke rumah duka dan menyerahkan ke pihak keluarga," kata Jumaril, kepada Lampungpro.co, Senin (13/4/2020) pagi.

Menurut Jumaril, pada Pencarian hari ketiga Minggu (12/04) Tim SAR Gabungan membagi tim menjadi dua tim. Tim 1 menyisir aliran Sungai Way Umpu 2 dari jembatan Talang Karuhun yang berjarak 500 m dari lokasi kejadian. Tim membentuk formasi sejajar menggunakan life jacket sejauh 2 km dengan memfokuskan pencarian di tumpukan kayu dan sampah yang dicurigai ada korban. 

BACA JUGA: Motor Terjun ke Sungai Way Umpu Lampung Barat, Tim SAR Belum Temukan Bocah ini

Hal ini dilakukan karena tidak memungkinkan penyisiran menggunakan rubber boat (perahu karet), mengingat kondisi sungai yang dangkal. Tim 2 menyisir dari titik 2 km dari lokasi kejadian sampai jembatan Desa Sidodadi sejauh 1 km. 

"Pencarian dimulai pada pukul 08.00 WIB dan tim beristirahat pada pukul 11.50 WIB dengan hasil masih nihil. Pada pukul 13.30 WIB Tim melanjutkan kembali pencarian. Pada pukul 15.20 WIB atas kerja sama dengan warga, akhirnya jenazah Haikal ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Tim SAR gabungan pencarian Haikal terdiri dari Basarnas Lampung, BPBD Lampung Barat, Babinsa Pagar Dewa, Babinkantibmas Pagar Dewa, Tagana Pagar Dewa, RAPI Lampung Barat, aparatur Pekon, pihak keluarga, dan masyarakat sekitar. (PRO1)