BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Proses pencarian Andi Akbar (11) warga Kelurahan Kupang Teba yang hanyut terbawa arus sungai saat hujan lebat mengguyur Jalan Cipto Mangunkusumo, Gang Anyelir, Kampung Baru, Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung, Selasa (7/1/2020) sore kemarin, terus berlanjut hingga Rabu (8/1/2020) siang ini.

Proses pencarian yang dimulai sejak Pukul 09.00 WIB yang terdiri dari aparat pemerintah kelurahan, tim tanggap bencana (tagana), Tim Sar, TNI, Polri, BPBD Bandar Lampung, hingga pecinta alam hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda Andi Akbar.

Lurah Kupang Teba Habib mengatakan hingga Pukul 13.30 WIB, proses pencarian masih terus berlangsung. Namun tim belum menemukan titik terang dimana keberadaan Andi Akbar. "Saat ini proses pencarian masih berlangsung. Namun saat ini, kami dari semua tim belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban," kata Habib.

Sementara itu, tim dari TNI Kodim 0410/KBL yang dipimpin Kapten Inf. Djafar mengungkapkan, selain dibantu tim gabungan pencarian Akbar juga dibantu para warga sekitar. Jajaran Kodim sendiri menerjunkan Tim Pleton Siaga Bencana bersama para anggota Koramil di Kecamatan Telukbetung Utara.

"Saat ini kami sudah mengerahkan kekuatan yang dimiliki, untuk membantu pencarian Akbar. Kami juga terjunkan tim tanggap darurat untuk membantu menyisiri sungai sekitar," ungkap Djafar.

Terpisah, salah satu anggota Rescue Pecinta Alam menjelaskan, proses pencarian sendiri dibagi menjadi dua metode. Pertama melakukan penyisisiran di sepanjang sungai. Kemudian tim kedua melakukan penyisiran ke perairan laut.

"Tim ini dibagi menjadi 5 tim yang dilakukan secara estafet, mulai dari titik 1 sampe titik 5. Tim juga ada yang menggunakan perahu karet untuk menyisiri wilayah sekitar daratan. Namun hingga saat ini, jasad belum ditemukan," jelas dia.

Adapun total personil yang dikerahkan untuk mencari Andi Akbar sebanyak 95 personel tim rescue gabungan. Tim Rescue terdiri dari BPBD  Bandar Lampung, Polda, Polairut, Kodim, Basarnas, PMI, Tagana, dan pecinta alam. Hingga saat ini, mereka masih terus melakukan pencarian korban di pesisir laut Gunung Kunyit, Kelurahan Bumiwaras, Kecamatan Bumi Waras. (FEBRI/PRO2)