Peternak ayam ras di Way Kanan. LAMPUNGPRO.CO/PT N3M

WAY KANAN (Lampungpro.co): Sejumlah peternak ayam ras nonkemitraan atau peternak mandiri di Kabupaten Way Kanan dan Lampung Utara, mengeluhkan anjloknya harga ayam saat panen. Peternak menyebutkan, harga panen sangat rendah sehingga peternak merugi.

"Boro-boro mau untung, modal saja tidak kembali," kata Joni, peternak ayam di Kampung Rumbih, Pakuon Ratu, Kabupaten Way Kanan, pekan lalu.

Menurut Joni, dia bersama peternak di Way Kanan sempat optimistis pasca penerapan adaptasi kebiasaan baru (new normal) harga membaik dan stabil seperti semula. "Namun ternyata kami kecewa karena harga sangat rendah," kata Joni.

Dia berharap PT N3M atau PT Berdikari (Pesero) yang menyuplai bibit ayam (day old chick) kepada peternak mandiri dapat mencarikan solusi. "Saat ini sangat mudah mendapatkan DOC dan pakan. Harapan kami ke depan harga panen segera membaik," kata dia.

Keluhan senada disampaikan Iwan, peternak di Way Tebabeng, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara. "Ngak nyangka harga jadi rendah begini. Saya kira harga ayam broiler dapat lebih baik. Tak tahunya kami sangat rugi karena modal saja tidak kembali. Kami minta pemerintah atau perusahaan di bidang peternakan dapat membantu peternak yang mulai putus asa ini," kata Iwan.

Menanggapi keluhan ini, Direktur PT N3M, Rio Gunawan mengatakan sudah mendengar aspirasi dan keluhan yang disampaikan peternak. "Kita akan berupaya sekuat tenaga membantu peternak. Paling tidak nantinya ketika ada harga acuan pemerintah, tidak boleh lagi ayam broiler yang di bawah harga acuan yang sudah ditetapkan tersebut," kata Rio Gunawan, Senin (20/7/2020).

Selaku perwakikan PT Berdikari di Lampng, pihaknya menggagas sekaligus mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung dapat menjaga kestabilan harga ayam broiler. Pasalnya, kebijakan stabilitas harga ayam broiler merupakan kewenangan Pemprov Lampung. "Kita berharap harga ayam broiler di Lampung stabil. Kasian peternak jika mereka panen harga harus jatuh," kata Rio. (PRO1)