Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Harga Bahan Pokok Mahal, Inflasi Gabungan di Lampung Lebih Tinggi dari 24 Kota di Sumatera dan Nasional
Lampungpro.co, 03-Jan-2024

Amiruddin Sormin 2410

Share

Pj. Bupati Tulangbawang Barat Firsada saat meninjau stok dan harga kebutuhan pokok di Pasar Panaragan. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Inflasi gabungan di Provinsi Lampung masih terkendali pada sasaran 3 plus minus 1% pada akhir 2023. Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Lampung Tony Noor Tjahyono mengatakan, secara tahunan, inflasi gabungan di Metro dan Bandar Lampung bulan Desember 2023 tercatat sebesar 3,47% (year on year/yoy).

Angka ini lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional dan inflasi gabungan 24 kota di Sumatera yang masing-masing tercatat 2,61% (yoy) dan 2,72 persen (yoy). Dilihat dari sumbernya, inflasi pada Desember 2023 didorong kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti bawang merah, ikan kembung, minyak goreng, tomat, dan gula pasir.

Menurut Tony, kenaikan harga komoditas bahan pangan menjadi penyumbang utama inflasi pada Desember 2023. Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi oleh masuknya periode tanam di Jawa Tengah yang tercermin dari kenaikan harganya pada November (Rp27.250/kg) dan Desember 2023 (Rp32.410/kg).

Inflasi bulanan ikan kembung yang meningkat pada Desember 2023 sejalan dengan tren historisnya, di mana terjadi penurunan produksi aneka komoditas perikanan, seperti ikan tongkol, ikan kembung, udang laut, dan selar akibat meningkatnya curah hujan di tengah periode low season produksi.

Adapun inflasi minyak goreng didorong oleh harga minyak goreng curah, yang meningkat menjadi Rp14.370/kg pada 25 Desember 2023 dibandingkan Rp14.000/kg pada 1 Desember 2023.

Kenaikan harga minyak goreng curah lebih dipengaruhi dari sisi suplai dengan serapan DMO minyak goreng pada Desember 2023 hanya tercatat sebesar 63%, turun jika dibandingkan 85 persen pada November 2023. Di sisi lain, pada Desember 2023 terdapat sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, antara lain cabai rawit, daging ayam ras, air kemasan, jeruk, dan susu cair kemasan dengan andil masing-masing sebesar -0,102%; -0,051%; -0,038%; -0,022%; dan -0,022%.

Laju inflasi Desember 2023 yang melambat didukung oleh penguatan upaya stabilisasi harga aneka cabai. "Penurunan harga cabai rawit pada Desember 2023 dipengaruhi oleh masuknya periode panen di Mesuji pada lahan seluas 5 hektare," ujar Tony seperti dikutip SuaraLampung.id (jaringan media Lampungpro.co), dari Antara, Selasa (2/1/2024).

Selain itu, sinergi stabilisasi harga Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Lampung pada Desember 2023 semakin intensif dengan pelaksanaan sidak pasar, pengecekan pasokan pada gudang distributor, serta pelaksanaan operasi pasar aneka cabai yang disertai pemberian subsidi Rp10.000/kg melalui realisasi dana belanja tak terduga (BTT) sebesar Rp40 juta.

"Adapun penurunan harga daging ayam ras dipengaruhi kondisi over supply (surplus 8.841 ton) seiring dengan peningkatan produksi korporasi besar," kata Tony. (***)

Editor Amiruddin Sormin 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1259


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved