Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Harga Tinggi tak Turun Sejak Lebaran, KPPU Sidak Distribusi Bawang Putih di Lampung, ini Temuannya
Lampungpro.co, 19-May-2024

Amiruddin Sormin 241

Share

Personil KPPU Kanwil II saat sidak ke distributor bawang putih di Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO/KPPU

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kantor Wilayah II Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Kanwil II KPPU) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap saluran distribusi bawang putih di Provinsi Lampung. Sidak dilakukan pada lini distributor, pedagang besar dan ritel (pengecer).

Pantauan pada pedagang besar dan ritel dilaksanakan di Pasar Induk Tamin dan Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. Sedangkan pantauan pada lini distributor dilakukan pada empat distributor di Provinsi Lampung.

"Berdasarkan analisis harga, KPPU melihat terjadi kenaikan hargabawang putih secara kontinu di Provinsi Lampung sejak Januari hingga minggu kedua Mei 2024. Selain itu, juga terdapat isu nasional terkait rendahnya realisasi impor bawang putih yang dilakukan pelaku usaha importir. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingginya harga bawang putih, dan dampak ketersediaan stok atas rendahnya realisasi impor, KPPU melakukan pemantauan pada seluruh lini distribusi," kata Kepala Kantor KPPU Wilayah IIWahyu Bekti Anggoro, Minggu (19/5/2024).

Hasil pantauan menunjukkan tidak ditemukan ada importir bawang putih di Provinsi Lampung. Ketersediaan stok bawang putih di Lampung didistribusikan pengusaha yang suplainya berasal dari importir Jakarta. KPPU menemukan bahwa harga bawang putih yang diterima konsumen dari lini peritel (pengecer) masih cenderung tinggi dengan harga Rp45.000/Kg.

Sedangkan pada lini pedagang besar berada pada harga Rp34.000/kg dan Rp31.000/Kg pada lini distributor. Artinya terdapat margin (selisih) harga sebesar 45% antara harga distributor dan harga yang diterima konsumen. Distributor menerangkan kenaikan harga signifikan mulai terjadi sejak minggu ketiga April 2024 atau pasca Idulfitri dan belum menunjukkan tren penurunan harga hingga hari ini.

"Sedangkan untuk ketersediaan stok selalu cukup dan permintaan suplai selalu terpenuhi oleh Importir. KPPU menyoroti tingginya margin harga di tingkat distributor dengan harga yang diterim konsumen. KPPU juga akan mendalami faktor yang mempengaruhi kenaikan harga secara kontinu sedangkan ketersediaan stok terpantau cukup dan selalu terpenuhi," kata Wahyu Bekti.

Kanwil II KPPU akan segera memanggil distributor dan importir yang mendistribusikan bawang putih di Provinsi Lampung untuk mendalami faktor apa saja yang mendorong kenaikan harga secara kontinu dan untuk melakukan penilaian terhadap ada atau tidaknya prilaku pelanggaran terhadap hukum persaingan usaha yang dilakukan pelaku usaha. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

321


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved