Ketua Umum KONI Lampung Bersama Kepala Dispora Lampung | Lampungpro.co/Dok KONI

KUDUS (Lampungpro.co): Hari ketiga pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, beberapa atlet putri Lampung mulai diturunkan untuk bertanding seperti dari gulat dan judo pada Selasa (14/10/2025).

Mereka yakni judoka putri andalan Lampung, Diah Permatasari, yang akan turun bertanding bersama tiga judoka lainnya yakni Silfi Agustin di Kelas -78 Kg, Mayza Tyas Nugraha di Kelas -90 Kg, dan Muhammad Raihan Kelas -100 Kg.

Para judoka ini diharapkan mampu menambah pundi medali untuk kontingen Lampung, salah satunya Indah Permatasari yang akan turun di Kelas +78 Kg.

Sementara dari gulat ada tiga muli Lampung yang turun yakni Chelse Noviyanti di Kelas 50 Kg Gaya Bebas, Bunga Aulia di Kelas 57 Kg Gaya Bebas, dan Anneke Rofiqoh Gultom di Kelas 68 Kg Gaya Bebas. Sedangkan dari tarung drajat menyisakan satu boxer yaitu Muhamad Naufal Ramadan, yang turun di kelas 75.1 kg - 80 Kg.

Sementara dari taekwondo masih menyisakan tiga nomor yakni di Kelas Under 58 Kg putra atas nama Ammar. Kemudian Muhammad Farel di Kelas Under 68 Kg Putra dan Kelas Under 62 Kg putri atas nama Carraya Idga Prameswari.

Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat mengatakan, pihaknya terus memberikan semangat penuh kepada seluruh atlet, yang masih terus berjuang berburu medali di PON Beladiri kali ini.

"Semua sudah berada di arena, maka tidak ada pilihan lain kecuali berjuang habis-habisan untuk meraih prestasi tertinggi dimasing-masing nomornya. Bangkitkan rasa percaya diri, untuk bisa tampil maksimal dalam setiap pertandingan, kalian pasti bisa meraih hasil terbaik," kata Taufik Hidayat.

Untuk kesempatan kontingen Lampung meraih medali emas, Ketua Umum KONI Lampung yakin masih ada yang bisa dilakukan dari para atlet yang belum bertanding nanti.

"Memang ada yang diunggulkan di beberapa nomor, namun bukan berarti semua itu diraih dengan mudah. Ini karena seluruh atlet yang hadir di PON ini pasti ingin menang dan meraih medali," ujar Taufik Hidayat.

Namun bukan berarti yang tidak diprediksi juga tidak dapat medali, sehingga semua kemungkinan masih terbuka, tergantung bagaimana para atlet Lampung mengusahakannya sendiri di lapangan. (***)

Editor : Febri Arianto