AIR NANINGAN (Lampungpro.co): Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Suheri Iswadi, mengatakan berdasarkan hasil monitoring lapangan kualitas pangan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Air Naningan sesuai dengan ketentuan. Hal itu berdasarkan wawancara langsung dengan 15 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Pekon Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan , Kabupaten Tanggamus, pekan lalu.
"Seluruh hasil monitoring lapangan kami rekam dan foto sebagai laporan pengawasan. Kami selaku TKSK tidak memiliki kepentingan lain kecuali ingin memastikan jangan sampai kualitas pangan yang dibagikan tak sesuai aturan," kata Suheri Iswadi, Minggu (6/2/2022)
Ikut mendampingi kunjungan lapangan tersebut bersama TKSK Gisting, Ning Sulasih, dan Fadli Korda Tanggamus. Berdasarkan rekaman suara dan foto yang dikirim TKSK kepada Lampungpro.co sejumlah warga mengaku menerima barang yang layak konsumsi.
Menurut Misnani, penerima bantuan di Pekon Batu Tegi, pada Desember 2021 dia menerima beras dalam kondisi bagus dan tidak bau busuk saat dimasak. "Saya terima 40 kilogram, telur 60 biji juga bagus semua. Ayam beku kami terima segar sebanyak 4 kg. Ada juga kentang dan jeruk sebanyak empat bungkus. Kacang hijau 1 kg, Alhamdulilah ngak ada busuk dan jelek," kata Misnani.
Pengakuan senada disampaikan oleh Erni, warga Batu Tegi. "Alhamdulilah dalam kondisi bagus baik telur maupun beras. Kami terima ayam beku empat bungkus. Ada juga bukan dan sayuran yang sudah dimasak," kata Erni.
Pada kesempatan itu, Suheri Iswadi menyampaikan bahwa pembagian BPNT pada Desember 2021, merupakan gabungan mulai dari Oktober 2021. BNPT dibagikan tiga bulan sekaligus untuk menyesuaikan turunnya anggaran dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Untuk ayam memang dibagikan dalam bentuk karkas atau daging ayam beku. Dibagikan 1 kg per KPM. Memang ayamnya tidak utuh satu ekor. Ada yang dapat paha dan ada yang dada. Tapi yang penting kan jumlahnya tetap 1 kg," kata dia.
Terkait banyaknya sorotan miring terhadap kualitas barang BNPT, Ning Sulasih meminta agar tak sembarangan membuat pernyataan sebelum cek lapagan. "Kami sering bingung, apalagi pernyataan itu disampaikan oleh pihak yang bukan berwenang dan bukan tugasnya," kata Ning.
Menurut dia, pengawasan BPNT itu sudah ada aturan dan ketentuannya. TKSK selaku lembaga yang dibentuk pemerintah merupakan ujung tombak pengawasan di lapangan.
Meski demikian, pihaknya terbuka atas informasi dari masyarakat dengan disertai bukti-bukti. "Kami tak ada kepentingan dengan suplier karena fokus kami adalah mengawasi kualitas pangan yang dibagikan. Kalau ada yang tak sesuai aturan, kami minta barangnya segera diganti dan selama ini kami melihat selalu diganti kalau KPM komplin," kata Ning.
Dia menilai maraknya informasi terkait kualitas pangan BPNT karena persaingan untuk menjadi suplier. "Kalau mau jadi suplier silakan ajukan permohonan ke pemerintah. Tapi jangan membuat informasi seolah-olah kualitas pangan jelek. Kalau memang kualitasnya jelek, kami selaku TKSK yang duluan memberikan teguran sesuai tugas dan wewenang yang diberikan kepada kami," kata Ning.
Dia juga mengatakan sudah beberapa kali mengonfirmasikan info yang beredar dan fakta lapangan. "Kenyataannya, setiap dicek ke lapangan, KPM selalu membantah," kata Ning. (***)
Editor: Amiruddin Sormin
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23239
Bandar Lampung
5082
203
18-Apr-2025
264
18-Apr-2025
1456
18-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia