Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Heboh Ibu Gendong Jenazah Bayi, RSUDAM: Kami Sediakan Ambulans
Lampungpro.co, 21-Sep-2017

Amiruddin Sormin 1440

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) menyatakan menyediakan satu unit ambulans untuk mengantar bayi Ny. Delvasari ke kampung asal Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, Rabu (20/9/2017). Namun karena masalah administrasi yang belum selesai, pihak keluarga tidak sabar, lalu meninggalkan ambulans dan memilih naik angkutan umum.

Hal itu disampaikan Direktur Pelayanan RSUDAM, Pad Dilangga, menanggapi maraknya informasi di media sosial yang mengunggah foto seorang ibu menggendong bayi meninggal naik angkot jurusan Tanjungkarang-Rajabasa. Pihak RSUDAM menyatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), setiap pasien meninggal disediakan ambulans untuk mengantar ke rumah duka.

"Pasien meninggal di ruang ICU sekitar pukul 15.15 WIB, di depan keluarga dan menerima atas musibah ini. Sesuai SOP, kita akan pulangkan jenazah dengan ambulans. Keluarga sudah mengurus ambulans lalu jenazah dibawa ke ambulans. Tetapi ada sedikit masalah administrasi," kata Pad Dilangga, di Ruang ICU RSUDAM, Rabu (20/9/2017) malam.

Awalnya, kata Pad, petugas ambulans menemukan data tidak pas lalu memanggil orang tua jenazah untuk minta waktu menyelesaikannya. "Siapa pun yang harus pulang dari RSUDAM harus tertib administrasi. Mungkin keluarga kurang sabar menunggu," kata Pad Dilangga.

Ketika masuk, kata Pad Dilangga, bayi usia satu bulan 10 hari tersebut belum memiliki nama ketika dirujuk ke RSUDAM dan masih memakai nama ibunya. Sedangkan keluarga memakai fasilitas BPJS. Nama yang tercantum yang tercantum di BPJS Berlin Istana. Sedangkan yang terdaftar di RSUDAM bayi Ny. Delvasari dan di kartu keluarga, nama bayi tersebut belum terdaftar.

"Perbedaan inilah yang ingin diklarifikasi petugas ambulans dengan meminta waktu sebentar sebelum berangkat. Ini memang SOP rumah sakit. Mungkin karena keluaga buru-buru ingin pulang. Posisi ambulans saat itu di pintu keluar rumah sakit," kata Pad Dilangga.

Pada bagian lain, petugas ambulans RSUDAM Jhon Sinaga mengatakan, awalnya keluarga datang ke ruang ambulans membawa berkas. Petugas kemudian menulis surat jalan. "Saat itu saya langsung memarkir ambulans dan siap berangkat. Keluarga membawa jenazah masuk ambulans. Namun di berkas ada kesalahan dan kami meminta waktu agar bersabar. Saat itu, keluarga ada dalam ambulans," kata Jhon Sinaga.

Namun pada pukul 16.00 keluarga meninggalkan ambulans tanpa menunggu masalah administrasi selesai dicek ulang. Padahal, menurut Pad Dilangga, setiap pasien yang meninggal, petugas ICU otomatis memanggil petugas ambulans dan jenazah diberangkatkan. "Jadi, tidak ada jenazah keluar tanpa ambulans rumah sakit," kata Pad Dilangga.

Bayi Ny. Delvasari, masuk RSUDAM, pada Senin (18/9/2017) dan dirawat di Ruang Anak Alamanda dengan diagnosis asfiksia berat dan kejang. Pada Rabu (20/9/2017), pukul 10.30 pasien dialih rawat di ICU dan pada pukul 15.15 pasien dinyatakan meninggal.

Petugas ruangan menghubungi pul mobil jenazah dan meminta keluarga mengurus ke pul mobil jenazah. Namun karena ada perbedaan identitas pada kartu BPJS, petugas mobil jenazah melakukan klarifikasi dan koordinasi terlebih dahulu. Saat itu, tetapi keluarga langsung kembali ke ICU membawa jenazah dan menyampaikan ke petugas ruangan sudah akan membawa jenazah pulang.

Petugas ruangan mengizinkan karena berpikir sudah tersedia mobil jenazah. Beberapa waktu kemudian petugas mobil jenazah datang ke ICU untuk membawa jenazah anak tersebut. Pihak RSUDAM baru mengetahui keluarga membawa jenazah anak tersebut bukan dengan fasilitas mobil jenazah rumah sakit. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4139


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved