BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Lampung mengapresiasi peningkatan daya saing provinsi Lampung dari posisi 25 ke posisi 11 nasional di era pemerintahan Gubernur/Wakil Gubernur M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. Menurut Ketua Hipmi Provinsi Lampung Arie Nanda Djausal, peningkatan itu harus berdampak positif terhadap daya saing pengusaha muda Lampung.

"Peningkatan daya saing Provinsi Lampung ke posisi 11 nasional dari sebelumnya di posisi 25, tentu membutuhkan peningkatan kapasitas pengusaha muda. Peningkatan daya saing itu hanya akan bermanfaat jika pengusaha muda di Lampung juga ikut berdaya saing nasional," kata Arie Nanda di Bandar Lampung, Senin (5/2/2018).

Menurut Arie, peningkatan daya saing itu akan disikapi pada Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke XII yang berlangsung 7-8 Februari 2018 di Hotel Emersia, Bandar Lampung. Rangkaian acara tersebut bertema 'Membangun pengusaha muda yang berdaya saing nasional dan negarawan.

Perubahan besar-besaran wajah Lampung dalam tiga tahun terakhir terutama atas kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera, ikut mengubah sejarah Lampung. "Akankah sejarah pengusaha muda Lampung juga ikut berubah? Pertanyaan itu hanya bisa dijawab jika pengusaha muda menyikapinya secara kreatif dan memanfaatkan semua peluang," kata Arie.

Demikian halnya konektivitas Lampung yang makin bertambah ke berbagai provinsi di Tanah Air, harus disikapi secara kreatif. "Sebagai organisasi kader pengusaha muda yang berjaringan nasional, pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi harus mampu memanfaatkan kemudahan konektivitas itu untuk meningkatkan kapasitas usaha," kata Arie yang juga Komisaris PT Rindang Tiga Satu Pratama ini.

Setiap akses ke suatu daerah terbuka, maka pertanyaannya adalah; apakah uang dari Lampung yang lebih banyak lari keluar atau uang dari luar yang banyak masuk Lampung. "Jawaban semua itu, tergantung bagaimana pengusaha muda menyikapinya dan bagaimana pengusaha muda bersinergi dengan Pemerintah Daerah," kata Arie. (PRO1)