BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Aksi kejatahan hipnosis masih marak terjadi di Bandar Lampung. Kali ini menimpa Al (45) warga Bandar Agung, Lampung Tengah, Rabu (7/3/2018). Akibat aksi tersebut Al kehilangan uang Rp5 juta dan satu telepon genggam.

Nasib malang itu menimpa Al ketika turun dari bus di dekat Tugu Radin Intan Rajabasa, Selasa (6/3/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Dia hendak ke Pabrik Semen Baturaja, Way Lunik, Panjang. Namun sebelum naik bus ke arah Panjang, Al ingin makan siang di RM Malalo, tak jauh dari bundaran Tugu Radin Intan.

Saat berjalan di trotor menuju rumah makan, tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang. "Sejak itu, saya tak ingat apa-apa," kata Al, Jumat (9/3/2018).

Dia sadar dan terbangun dari tidur tak jauh dari Stasiun Kereta Api (KA) Kampung Baru, Rajabasa, pada Rabu (7/3/2018) pukul 20.00. Namun dia belum sadar jadi korban hipnosis. Al berjalan gontai di atas rel KA menuju sebuah warung. Dia kaget mendengar bunyi klakson KA dan nyaris tertabrak kalau saja tak segera melompat ke pinggir rel.

Sesampai di sebuah warung tak jauh dari rel, Al meraba kantong dan tasnya. Barulah sadar dia jadi korban hipnosis. Dari Bandar Agung, dia membawa uang Rp8 juga. Sebanyak Rp8 juta ditaruh di dompet dan Rp3 juta di tas.

Beruntung, pelaku hipnosis tak tak tahu uang yang di tas tersebut. Dengan sisa uang yang ada, Al membeli ponsel seken dari sebuah konter dan menghubungi keluarganya. Atas pertolongan saudaranya, Al kemudian dibawa ke Perumahan Glora Persada Rajabasa sebelum kembali ke Bandar Agung. (PRO1)