Honda, TDM, AHM, Ahass

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com):�Safety riding Honda TDM Lampung tak pernah bosan menggelar kampanye safety riding di sekolah-sekolah SMA sederajat di Lampung. Kali ini edukasi safety riding diselenggarakan di SMK Negeri 5 Bandar Lampung yang merupakan Sekolah Binaan Safety Riding Honda, Jumat (22/03/2019).

Praktek Kejuruan Teknik Sepeda Motor (KTSM) biasanya diisi dengan kegiatan yang berkaitan dengan perawatan mesin dan teknik produksi guna menciptakan SDM yang siap terjun ke dunia kerja.
Bapak Sulisno. Selaku Kepala Sekolah mengatakan tujuan acara ini supaya para siswa dapat berkendara aman dan mematuhi peraturan lalu lintas sebagaimana program yang sudah dijalankan di sekolah tersebut.

"Sosialisasi safety riding ini merupakan lanjutan dari kerjasama antara Honda Tunas Dwipa Matra dengan SMKN 5 Bandar Lampung karena sekolah tersebut menjadi tanggungjawab penuh kami untuk menertibkan warga sekolah dalam tertib berlalu lintas," ugkapnya.

Menurut dia, kini tingkat kesadaran para pelajar untuk mempelajari safety riding sudah semakin tinggi. Mereka senang bisa tahu hal-hal baru yang sebelumnya tidak dipahami dengan benar.�Dalam prakteknya para peserta diberikan tips berbagai teknik berkendara yang baik dan benar, misalnya di mulai dari bagian perlengkan berkendara yang wajib digunakan saat berkendara, teknik berkendara dari postur tubuh, teknik berkendara dan antisipasi situasi bahaya dalam mengendalikan motor.

"Intinya kegiatan ini adalah kegiatan yang positif yang kita berikan kepada anak-anak yang dari segi usia sebetulnya mereka sudah banyak yang membawa kendaraan dikarenakan banyaknya siswa siswi yang sudah berusia 17 tahun," kata Tri Munardi selaku Instruktur Safety Riding Honda.

"Tapi karena ini dunia pendidikan, kita berikan dulu materi tentang tertib berlalu lintas, bagimana kita bisa memberikan satu pemahaman apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pelajar dalam berkendara," ujarnya. Hal ini diharapkan dapat meminimkan kecelakaan lalu lintas yang dialami remaja sebagaimana target kami ke seluruh lapisan masyarakat yaitu dari tingkat Taman Kanak kanak, usia remaja hingga dewasa. (***/PRO3)