Pengukuhan Ibunda Guru Lampung dan Halal Bihalal PGRI Lampung | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lampung, menguatkan komitmen untuk membangun karakter siswa-siswi yang memiliki moralitas yang tinggi, berakhlak baik, dan berprestasi, baik di level nasional maupun internasional.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, guru hari ini mempunyai tantangan pergeseran karakter moral, emosional, dan sosial dari para siswa-siswi, yang tentunya hal tersebut menjadi salah satu dampak negatif dari keterbukaan informasi, kemajuan teknologi, dan lainnya, sehingga banyak yang mengalami pergeseran norma-norma yang ada pada siswa-siswi.

Oleh karenanya, Jihan berpesan kepada seluruh guru yang hadir agar selalu menanamkan nilai-nilai akhlak, agama, dan budaya luhur yang terkandung dalam pancasila kepada siswa-siswi, sebagai benteng terhadap dampak negatif dari perubahan informasi dan teknologi yang sangat cepat di era digital ini.

"Saya titip untuk dibekali nilai-nilai norma-norma yang telah ada yang terkandung dalam Pancasila, nilai-nilai agama, akhlak, dan budaya, tentu Pemprov Lampung akan serius untuk bagaimana membersamai para guru dalam menciptakan program-program yang baik untuk menjaga moralitas siswa-siswi ke depan," kata Jihan Nurlela saat halal bihalal bersama PGRI Lampung sekaligus pengukuhan Ibunda Guru Lampung yang digelar di Gedung Kwarda Pramuka Lampung, Selasa (22/4/2025).

Jihan menambahkan, selain dampak negatif dari kemajuan informasi dan teknologi saat ini, ada dampak positif berupa peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan prestasi baik bagi guru maupun siswa di level nasional bahkan internasional.

Selain itu, Jihan juga menyampaikan, saat ini yang menjadi tantangan besar lainnya adalah mendorong kemandirian sekolah di Lampung. Oleh karenanya, Jihan berharap agar sekolah-sekolah di Lampung dapat menciptakan kemandiriannya, sehingga mampu membangun sarana dan prasarana sekolah secara mandiri.

Jihan juga turut mengapresiasi kepada seluruh guru di Lampung atas dedikasi tulus, ikhlas, dan penuh cinta, sehingga menciptakan generasi-generasi yang luar biasa dari Lampung, yang akan terus mengukir prestasi prestasinya baik di kanca nasional bahkan internasional.

"Saya percaya, guru yang hebat tidak takut zaman berubah, justru dia yang membentuk zaman itu. Guru bukan yang paling tahu segalanya, tapi dia yang tidak pernah berhenti belajar agar bisa terus mengajar dengan cinta," tambah Jihan Nurlela.

Dalam rangkaian acara halal bihalal tersebut, Pengurus Besar PGRI sekaligus mengukuhkan Purnama Wulan Sari Mirza sebagai Ibunda Guru Lampung berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar PGRI No. 27/Kep/PB/23/2025 tentang Penetapan Ibunda Guru Lampung.

Purnama Wulan Sari Mirza menjadi Ibunda Guru yang pertama di Indonesia yang dikukuhkan oleh Pengurus Besar PGRI, Wulan merasa bersyukur dan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PGRI atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk mengemban amanah sebagai Ibunda Guru Lampung.

"Amanah ini bukanlah hanya sebagai penghormatan ataupun penghargaan semata, namun juga merupakan tanggung jawab moral dan pengabdian yang besar yang InsyaAllah akan saya laksanakan dengan tulus dan ikhlas," ujar Purnama Wulan Sari.

Menurut Wulan, tugas tersebut merupakan tugas semua yang membutuhkan ketulusan dari hati, menuntut keikhlasan, kejernihan hati, dan kekuatan untuk saling berkolaborasi serta bersinergi dan saling bergandengan tangan demi mewujudkan cita-cita bersama.

Wulan mengajak seluruh anggota dan Pengurus PGRI Lampung, untuk bersama-sama menjalin sinergi dan menciptakan harmonisasi bersama Pemprov Lampung, dalam memajukan dunia pendidikan di Lampung, hingga mendukung program-program Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dalam bidang pendidikan untuk mewujudkan Lampung maju dan Indonesia maju.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PGRI Lampung, Sulpakar dalam laporannya menyampaikan, saat ini jumlah anggota PGRI di Lampung ada 120.580 orang, yang terdiri dari 117.709 orang di bawah naungan Kemendikdasmen dan 2871 orang di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia. (***)

Editor : Febri Arianto