Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ini 10 Perusahaan Penghasil Sampah Plastik Pencemar Sungai di Indonesia, Empat Pabriknya Ada di Lampung, Aqua Juaranya
Lampungpro.co, 22-May-2024

Amiruddin Sormin 1073

Share

Ilustrasi 10 perusahaan penghasil sampah pencemar sungai di Indonesia. SUARA.COM

JAKARTA (Lampungpro.co): Sampah Aqua (produksi Danone) menempati urutan pertama dalam memberikan kontribusi pencemaran sampah plastik terbesar di sejumlah sungai di Indonesia sepanjang 2023 lalu. Data ini dirilis oleh komunitas nirlaba Sungai Watch pada Mei 2024 ini.

Dalam audit lingkungan itu Sungai Watch mengambil sampel sebanyak 537,189 sampah plastik di sungai wilayah Jawa Timur dan Bali. Hasilnya Aqua menempati nomor satu sebagai penyumbang pencemaran sampah plastik terbesar dengan 39.118 keping sampah.

Disusul Wings Surya (33.601 item), Indofood (26.156 item), Ultra Jaya Milk (23.445 item), Orang Tua Group (23.313 item), Unilever (21/487 item), dan Mayora Indah (21.155 item). Kemudian, Nestle (17.481 item), Coca Cola (15.203 item), dan Sinar Sosro (14.001 item). Diketahui, dari 10 perusahaan itu, empat di antaranya memiliki pabrik di Lampung yakni Aqua (Kota Agung, Tanggamus), Nestle (Panjang, Bandar Lampung), Coca-Cola (Tanjungbintang, Lampung Selatan)., dan Indofood (Tanjungbintang, LampungSelatan).

Data Sungai Watch juga menunjukkan bahwa bahwa produsen air mineral milik Danone Indonesia ini tiga kali berturut-turut menjadi penyumbang sampah plastik nomor satu di Indonesia atau sejak 2021, 2022 dan 2023. "Produk nomor satu yang kami temukan di sungai-sungai Indonesia adalah botol Aqua sekali pakai dan botol PET mereka," sebut temuan mereka dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Rabu (22/5/2024).

Banyak faktor menurut Sungat Watch yang membuat sampah plastik terus meningkat jumlahnya.Salah satunya faktor geografis juga berperan dalam tingginya pencemaran plastik di perairan sungai di Bali. Bali tercatat punya 372 sungai dan lebih dari 90% penduduk Bali tinggal dalam radius 1 kilometer dari sungai.

Menurut kajian lembaga lingkungan di pemerintahan Bali, sedikitnya 33.000 ton plastik masuk ke sungai di Bali setiap tahunnya atau setara 90 ton plastik per hari. Sejumlah produsen diatas memiliki beragam produk rumah tangga dari mie instan, minuman teh gelas, kopi saset dan kopi dalam kemasan botol, jus, susu, minuman berenergi. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1276


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved