JAKARTA (Lampungpro.com): Di depan para pimpinan negara-negara anggota G20, Presiden Joko Widodo menyampaikan lima pandangan serta upaya pemerintah Indonesia dalam mengatasi dan memberantas tindak kriminal terorisme. Menurut siaran pers dari Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Presiden Jokowi mengimbau kepada negara anggota G20 untuk meningkatkan pengawasan terhadap aliran dana kepada jaringan kelompok radikal dan teroris.
Indonesia, ujar Presiden, juga mengapresiasi dukungan negara G20 terhadap proses keanggotaan Indonesia dalam FATF (the Financial Action Task Force). "Yang kedua adalah dengan kemampuan teknologi informasi, G20 harus menjadi kekuatan pendorong dalam penyebaran kontra-naratif dengan penekanan pada gerakan moderasi dan penyebaran nilai-nilai damai dan toleran," kata Jokowi, Jumat (7/7/2017).
Presiden juga mengajak negara G20 untuk menjadi kekuatan pendorong dalam upaya mencarikan solusi akar masalah terorisme yang timbul akibat ketidaksetaraan dan ketidakadilan dengan memperkuat pemberdayaan ekonomi yang inklusif. Keempat yang disampaikan Jokowi adalah ajakan kepada negara-negara G20 untuk mengembangkan kerja sama dalam bidang pertukaran intelijen, penanganan "foreign terrorist fighters" atau FTF dan pengembangan "capacity building".
Presiden juga menyampaikan bagaimana Indonesia menangani terorisme melalui program deradikalisasi. Jokowi mengungkap hasil melalui upaya tersebut, hanya 3 dari 560 mantan aktor teroris, atau 0,53 persen yang berkeinginan melakukan aksi terorisme kembali. "Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga berperan penting dalam menyebarkan perdamaian dan ajaran Islam yang toleran," kata Jokowi.
Untuk menyebarluaskan pesan perdamaian, pemerintah juga bekerja sama dengan para pengguna media sosial. Selain itu, Presiden juga mengenalkan kepada para pemimpin negara-negara anggota G20 bahwa Indonesia merupakan negara majemuk dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. "Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kaata Presiden Jokowi. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia