YOGYAKARTA (Lampungpro.com): Penyakit kardiovaskuler masih menjadi penyakit tidak menular utama penyebab kematian saat ini. pada 2018 diperkirakan 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi pada usia di bawah 60 tahun.
"Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu," kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia, saat membuka Simposium Kardiologi Atrial Fibrilation Awareness di RS Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (3/3/2017).
Ia menjelaskan penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Termasuk di antaranya adalah penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung (aritmia), gagal jantung, hipertensi, dan stroke.
Di Indonesia penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26,4 persen. "Jantung koroner yang dikelompokkan penyakit sistem sirkulasi merupakan penyebab utama dan pertama dari seluruh kematian mencapai 26,4 persen, angka ini empat kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker," kata dia.
Ia menyebutkan pada 2018 diperkirakan 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi pada usia di bawah 60 tahun. Kementerian Kesehatan RI pada 2013 juga menyebut penyakit kardiovaskuler masih termasuk dalam 10 penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi.
Simposium Kardiologi Atrial Fibrilation Awareness merupakan kegiatan Annual Scientific Meeting (ASM) 2017. Simposium itu digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-5 RS UGM, Dies ke-71 Fakultas Kedokteran UGM dan HUT ke-35 RSUP Dr. Sardjito.
Sementara itu, ketua umum ASM 2017, Elisabeth Siti Herini mengatakan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Untuk itu, menurut dia, upaya pencegahan terhadap penyakit tersebut harus terus dilakukan. "Pencegahan penyakit kardiovaskuler, baik primer maupun sekunder, berhubungan erat dengan pengendalian faktor risiko antara lain hipertensi, dislipidemia, dan diabetes mellitus," kata dia. (*/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
330
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia