JAKARTA (Lampungpro.com) : Setelah menyandang status Internasional, Bandara Radin Inten II kini berbenah dengan mempersiapkan diri menyambut penerbangan internasional. Namun, hal lain yang perlu disiapkan dan juga berdasarkan permintaan Presiden Joko Widodo, yaitu penyediaan tranportasi kereta api bandara menuju pusat kota Bandar Lampung.

Agar proyek kereta api bandara ini bisa cepat terealisasi dengan baik, maka pihak yang berkepentingan seperti pemerinta pusat, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Provinsi Lampung duduk bersama membahas ini. "Sewajarnya bila bandara di Lampung telah berstatus internasional, harus ada dukungan transaportasi lainnya seperti kereta bandara," ujar Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi.

Budi Karya mengungkapkan, sebelum merealisasikan kereta bandara. PT KAI selaku operator kereta api di Indonesia harus melakukan survei untuk menetukan titik stasiun dan jembatan penyeberangan bagi penumpang, karena itu sudah standar yang harus ditentukan. "Mengingat banyaknya rumah yang berdiri di pinggiran rel, maka harus ada solusi terbaik. Jangan sampai seolah-olah ada penggusuran. Hal ini harus benar-benar diperhatikan," ungkapnya.

Budi menjelaskan, bila kereta bandara di Lampung ini terwujud berarti alat transportasi kereta yang terhubung dengan bandara di Indonesia akan bertambah, setelah sebelumnya ada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Kualanamu Medan, Sultan Mahmud Badarudin II Palembang.

"Pemerintah memang harus cepat bisa mengambil kebijakan mengenai kereta bandara ini. Bila ini diabaikan maka beberapa tahun ke depan akan mengalami kepadatan kendaraan di bandara karena jumlah penumpang yang semakin meningkat," jelas Menhub.(**/PRO2)