LAMPUNG TIMUR (Lampungpro.com): Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung Timur menyesalkan sikap Kepala Dinas Pemberdayaan (PMD) Lampung Timur, karena mengabaikan hak wartawan Antara yang akan melakukan wawancara kepadanya, Kamis (19/10/2017).

Ketua IWO Lampung Timur, Edi Arsadad, mengatakan sebagai pejabat publik, harus siap memberikan informasi apapun terkait kepentingan publik. Seperti saat jurnalis hendak meminta keterangan persoalan berita, pejabat publik harus siap memberi pernyataan, kata Edi.

Menurut dia, dengan menutup-nutupi informasi sama artinya pejabat publik telah melanggar UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Seperti, yang dilakukan Kadis PMD Lampung Timur terhadap salah satu wartawan Antara di Lampung Timur, kata dia.

Sementata itu, wartawan Antara Lampung Timur Muklasin, membenarkan bahwa dirinya dipersulit oleh Kadis PMD hendak meminta konfirmasi pemberitaan persoalan Dana Desa (DD). Padahal, dia meminta konfermasi itu sejka empat hari lalu. Terakhir, Kamis (19/10/2017), wartawan Antara sudah mencoba menemui Kadis PMD Lampung Timur Syahrul, di Kecamatan Wayjepara.

Setelah bertemu, kata dia, bukannya memberikan keterangan malah justru mengabaikan wartawan dan begitu saja. Kebetulan pak Kadis PMD ada kegiatan di Wayjepara, awalnya saya suruh nunggu, dalam waktu 1,5 jam setelah kegiatan selesai saya tidak bisa konfirmasi karena ditinggal begitu saja, kata dia.

Sementara itu, Kadis PMD Lampung Timur, Sahrul Syah mengaku benarkan masalah itu. Menurut dia, awalnya akan menemui wartawan Antara, namun menurut Syahrul karena ada kegiatan yang dianggap lebih dulu ditemui yaitu Kemendes di Kecamatan Pasirsakti. Saya ada kegiatan di sebuah Hotel di Wayjepara, seharusnya wartawan nemuin saya, karena saya belum paham yang mana wartawan Antata itu. Bukan saya tidak mau memberikan keterangan, kata Kadis PMD. (SUSANTO/PRO2)