Petugas DKP Lampung saat mengambil sampel air di tambak Dipasena, Tulangbawang, Selasa (18/8/2020). LAMPUNGPRO.CO/ABI FAIZ

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.co):  Balai Besar Budi Daya Laut dan Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Dinas Keluatan dan Perikanan Provinsi Lampung, kembali mengambil sampel sampel air dari beberapa titik pertambakan yang sedang budidaya udang di areal pertambakan Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, Selasa (18/8/2020). Uji sampel berlangsung di Kampung Bumi Dipasena Agung, Bumi Dipasena Jaya, dan Bumi Dipasena Mulya.

Selanjutkan, hasil sampel air tersebut akan dibawa ke Bandar Lampung untuk dilakukan uji laboratorium milik DKP Provinsi Lampung. Menurut Eshak Johansyah Kordinator Budidaya Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilyah (P3UW), kegiatan ini  rutin dilakukan. "Biasanya enam bulan sekali atau dalan keadaan tertentu tim dari DKP turun ke pertambakan Dipasena. Ini  sudah lebih dari lima tahun," kata Eshak.

Hasil rilis hasil uji lab akan sangat membantu petambak. Hasil uji lab tersebut akan diketahui keadaan kualitas air juga penyakit udang di pertambakan, ini akan memudahkan petambak untuk menentukan perlakuan yang tepat dan akurat terhadap proses budidaya udang.

Di sisi lain, Mujiono, personil tim dari Balai Karantina mengatakan hasil uji lab kunjungan sebelumnya ditemukan beberapa petak tambak yang Positif terjangkit white spot syndrome virus (WSSV) dan virus infectious hepatopancreatic and haemotopoietic necrosis virus  (IHHNV). Dia menambahkan hasil uji lab sampel air ini dapat diketahui hasilnya tiga hari kemudian dan disampaikan kepada pimpinan P3UW.

"Hasil dari uji lab ini bisa dijadikan referensi para petambak untuk melakukan perlakuan dan penanganan dini agar tidak terjadi gagal panen," kata Mujiono. (FAIZ/PRO1)