Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jarang Ditemui, Warga Labuhan Maringgai Lampung Timur ini Sukses Usaha Teripang Tembus Pasar Internasional
Lampungpro.co, 19-Jun-2023

Febri Arianto 5906

Share

usaha teripang di Desa Sukorahayu, Lampung Timur. [Suaralampung.id/Agus Susanto]

LABUHAN MARINGGAI (Lampungpro.co): Desa Sukorahayu, Labuhan Maringgai, Lampung Timur,�merupakan desa�terisolir, namun menyimpan banyak potensi usaha mikro yang menembus pasar internasional.

Salah satu usaha mikronya yakni pengolahan teripang�yang dilakoni oleh Yulianto, hingga bisa menembus pasar negara China. Ironisnya, pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur belum pernah mengunjungi Desa Sukorahayu dalam tiga tahun terakhir, untuk meninjau usaha teripang Yulianto.

"Belum pernah dari Pemda turun melihat usaha kami, mungkin karena jauh Desa Sukorahayu merupakan desa paling ujung di selatan timur, jadi desa kami menyandang gelar desa terisolir," kata Yulianto dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Senin (19/6/2023).

Yulianto ingin, Pemkab Lampung Timur meninjau lokasi usahanya agar bisa melihat kondisi jalan dan infrastruktur umum lainnya, seperti lampu penerangan. Dengan harapan, pemerintah bisa memperbaiki jalan dan memberikan lampu penerangan jalan.

Yulianto mengungkapkan, teripang merupakan satwa yang hidup di lumpur pinggir laut. Satwa tersebut sama sekali tidak dilirik oleh siapapun, karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomi, bahkan tidak lazim untuk dijadikan bahan makanan.

Setelah Yulianto membawa beberapa sampel teripang yang sudah diolah ke Jakarta, ternyata dilirik oleh pengusaha teripang terbesar di wilayah Jakarta untuk diekspor ke China.

"Itu awal saya melakoni usaha teripang, setelah bertemu dengan seorang pengusaha besar yang dikenalkan oleh teman saya dari Bandung," ungkap Yulianto.

Saat ini, Yulianto setiap bulan bisa mengirim teripang hingga 7 ton. Dari usahanya itu, Yulianto bisa memperdayakan kurang lebih ada 50 pekerja, dengan tugas yang berbeda-beda.

Yulianto mendapatkan teripang dari nelayan dengan harga Rp1.000 perkilogram, dimana setiap hari tidak kurang dari sekuintal mendapatkan teripang yang masih hidup.

Terkait dengan usaha teripang di Pesisir Labuhan Maringgai, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Lampung Timur, Almaturidi, mengaku belum mengetahui adanya UMKM teripang yang digeluti oleh masyarakat pesisir setempat.

"Kami malah belum tahu kalau ada UMKM teripang, nanti coba kami cek di lokasi. Jika memang benar usahanya tembus internasional, maka bisa membawa nama baik pemerintah daerah terkait UMKM yang langka ditemui itu," jelas Almaturidi.

Kedepannya, Kadis Peternakan dan Perikanan akan melakukan dialog dengan pelaku UMKM teripang dan akan meminta pendapat pelaku usaha tersebut apa yang perlu didukung. (***)

Editor : Febri Arianto

Kontributor :�Agus Susanto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4132


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved