Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jelang Pemilu, Kapolda Lampung Minta TPS Rawan Dikawal Dua Polisi
Lampungpro.co, 11-Apr-2019

Amiruddin Sormin 866

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto meminta tempat pemungutan suara (TPS) rawan dikawal dua polisi. Sedangkan yang tidak rawan cukup dikawal satu polisi.

"Dua polisi akan menangani satu TPS yang rawan, sementara satu polisi empat TPS yang tidak rawan," kata Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto pada focus droup discussion bertema 'Ayo Nyoblos Pemilu 2019 Aman, Damai dan Sejuk' di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung, Rabu (10/4/2019).

Menurut Kapolda jumlah personel yang dikerahkan mengamankan Pemilu 17 April 2019 yakni 7.032 personil dari Polri. Selain itu, TNI menerjunkan 1.815 personil, aparat linmas dari pemda sebanyak 52.530 hingga 61.377 ditambah dari Basarnas, BPBD, Orari, Senkom, Rapi dan organisasi lainnya.

Kepada masyarakat, Kapolda Lampung masyarakat bijaksana menggunakan media sosial dengan menyaring terlebih dahulu info yang diterima sebelum mensharing info tersebut. "Masalah politik identitas, black campaign, dan hoax merupakan isu-isu yang paling sering muncul di medsos saat ini menjelang Pemilu 2019," kata Purwadi Arianto.

Kapolda juga menyebutkan generasi milenial adalah garda terdepan untuk menciptakan Pemilu yang bersih dan sejuk khususnya di Provinsi Lampung. "Pemuda yang ada di sini, Anda sangat diperlukan untuk menciptakan pemilu aman adil damai dan sejuk," kata Kapolda kepada generasi milenial perwakilan SMA dan mahasiswa berbagai perguruan tinggi yang hadir.

Di sisi lain Akademisi Unila, Dedi Hermawan menjelaskan penyelenggara Pemilu dan pihak berwajib perlu memperhatikan berbagai hal. Di antaranya pada saat pemungutan perlu penguatan karena informasikan yang disampaikan KPU dan Bawaslu harus sampai ke lapisan bawah. "Dari pengalaman sebelumnya partisipasi pengawas diperlukan, bahkan tim sukses juga harus dikuatkan terlebih terkait persoalan teknis harus diperhatikan," kata Dedi.

Menurut dia, pesta demokrasi selalu dianggap tegang. Jika dihadapkan dalam situasi tersebut bisa terjadi intrik. "Kalau dari waktu ke waktu demokrasi ditandai seperti ini, kita mengingkari kualitas demokrasi semakin baik. Maka, KPU, Bawaslu, parpol dan instansi lainnya harus bersinergi membangun demokrasi yang baik. Kalau tidak dijaga, akan mengancam kualitas demokrasi," kata dia.

Pada talk show tersebut hadir sebagai narasumber Ketua KPU Provinsi Lampung, Nanang Trenggono, dan Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Fatikhatul Khoiriah. Di akhir kegiatan diadakan doa bersama lintas agama dan deklarasi pemilu damai oleh seluruh elemen masyarakat dan para penyelenggara pemilu. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4140


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved