Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Jusuf Kalla: Kedamaian Syarat Cita-cita Negara Maju yang Makmur
Lampungpro.co, 24-Apr-2017

Lukman Hakim 1000

Share

MANADO (Lampungpro.com): Kedamaian merupakan syarat bagi suatu negara dapat meraih cita-citanya menjadi negara maju yang makmur. "Tidak ada negara yang maju tanpa kedamaian. Kedamaian artinya saling menghormati, hidup rukun dengan sebaik-baiknya, saling mengamalkan keyakinan kita secara baik," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka Pekan Kerukunan Nasional 2017 dan Pembukaan Global Christian Youth Conference di Sintesa Peninsula Hotel, Manado, Minggu (23/4/2017).

Wapres mengatakan dalam menjaga kedamaian dan perdamaian itu maka mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan. Menurut dia, semua agama mempunyai tujuan yang sama yaitu kebaikan dan tidak ada agama yang menghendaki keburukan. 

Agama-agama memiliki persamaan percaya dengan yang maha kuasa, maha pengasih dan maha penyayang, meskipun dengan istilah dan pemahaman yang berbeda. Agama juga mempercayai adanya hari kemudian setelah kehidupan. "Artinya apa, apa yang di perbuat didunia ada balasan di hari itu," kata dia.

Untuk itu, meskipun secara ritual dan cara beribadah, namun demikian saling menghormati dalam perbedaan. Wapres mengatakan menghormati perbedaan merupakan syarat penting untuk meraih kemajuan suatu bangsa. Toleransi, saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan. "Walaupun tentu menghormati artinya tidak mencampuri satu sama lain urusan internalnya, tidak mencela tapi menghormati perbedaan. Itulah akan menjadikan masa depan yang baik suatu bangsa," kata Wapres.

Jusuf Kalla juga memuji Sulawesi Utara yang telah mampu menjaga kedamaian dan kerukunan antarumat beragama. Padahal, tetangga di Timur dan Selatan, sekitar sempat mengalami konflik pada 15 tahun silam.

Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam laporannya mengatakan kehidupan masyarakat Sulut hingga saat ini berjalan rukun dan damai meski dalam kemajemukan. Hal ini berkat kerja nyata dan pengabdian yang tulus dari pemangku kepentingan seperti TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Di sisi lain, menurut Olly, masyarakat hidup rukun dan damai karena menghayati falsafah manusia hidup untuk memanusiakan yang lain. "Kesadaran untuk senatiasa hidup berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan manusia, berdamai dengan diri sendiri dan berdamai dengan lingkungan, karena kita makhluk Tuhan," kata dia. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Negara Lalai Layani Transportasi Masyarakat Bandar Lampung

BRT Bandar Lampung dibangun di atas fatamorgana. Ingin untung...

1559


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved