Kapolres Lampung Selatan Saat Sosialisasi ke Pelajar | Ist/Lampungpro.co

KALIANDA (Lampungpro.co): Polres Lampung Selatan menggelar sosialisasi pencegahan kenakalan remaja di SMPN 1 Rajabasa, Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa,  untuk mengantisipasi maraknya aksi balap liar, perang sarung, konten kekerasan serta kenakalan remaja lainnya yang kerap terjadi selama bulan Ramadan, Sabtu (8/3/2025).

Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan, keterlibatan remaja dalam aktivitas negatif dapat berujung pada konsekuensi hukum. Ia pun sudah memerintahkan jajarannya, untuk mencari para pelaku yang terlibat tawuran sampat dapat.

Kemudian terkait aksi perang sarung antar dusun di Bakahuni, dimana seluruh pelakunya sudah dipanggil semua juga ke Polres. Saat ini, muncul video di tengah masyarakat yang sangat meresahkan, tentang anak-anak membawa parang dan bawa celurit yang bisa membahayakan masyarakat.

"Saya tidak ingin para pelajar ikut terlibat, mudah-mudahan tidak ada, tapi kalau ada atau tahu video itu siapa saja orang-orangnya akan saya kejar dan saya tindak tegas," kata AKBP Yusriandi Yusrin.

Kapolres Lampung Selatan berkomitmen untuk memberantas aksi tawuran di bulan Ramadhan ini. Ia pun mengancam para pelajar yang terlibat tawuran akan disidik jari dan tidak akan dikeluarkan Surat Keterangan Cakap Kepolisian (SKCK).

"Keterlibatan remaja dalam aksi tawuran maupun dalam video aksi kekerasan di dunia maya juga akan ditindak, peringatan ini berlaku untuk semua siswa dan sekolah di Lampung Selatan," tegas AKBP Yusriandi Yusrin.

Kasus ini bermula dari meningkatnya laporan masyarakat tentang aktivitas remaja yang berkumpul di jalanan selepas Subuh. Beberapa di antaranya diketahui terlibat dalam aksi perang sarung yang berujung pada bentrokan fisik. (***)

Editor : Febri Arianto
Reportase : Hendra