MEDAN (Lampungpro.com): Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan pihaknya telah banyak melakukan upaya untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. "Bukan kita berhenti. Selama satu bulan, lima orang sudah diamankan," kata Kapolri usai memberikan penghargaan untuk personel berprestasi di Mapolda Sumut di Medan, Rabu (17/5/2017), dilansir Antara.
Menurut Kapolri, sejak kasus penyiraman air keras tersebut, pihaknya melalui Polda Metro Jaya telah melakukan upaya untuk mengungkapnya. Baik itu aspek induktif dengan penelusuran dari TKP mau pun enduktif dengan memeriksa pihak-pihak yang memiliki motif.
Dari aspek iduktif, Polri telah memeriksa kamera pemantau (CCTV), meminta keterangan masyarakat dan saksi-saksi, serta menggunakan IT yang dikembangklan dari lokasi penyiraman. Dari penyelidikan yang dilakukan, ada kecurigaan terhadap tiga orang yang telah diamankan. Namun, dari hasil pengecekan mereka beralibi tidak berada di TKP saat peristiwa itu terjadi. "Berarti mereka bukan pelakunya," kata dia, didampingi Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Dari segi enduktif, Polri menelusuri orang-orang yang memiliki motif dan potensi untuk menyerangan Novel Baswedan, baik dalam rangka pekerjaan mau pun urusan pribadi. Terkait motif tersebut, Polri telah menangkap Miryam S Haryani yang selain permintaan KPK, juga memiliki head to head dengan Novel Baswedan.
Atas pertimbangan tersebut, Polri segera melakukan penangkapan terhadap anggota Komisi II DPR RI, sekaligus sedang dilakukan pendalaman oleh penyidik. "Apakah mungkin yang bersangkutan punya orang yang potensi melakukan aksi (penyiraman air keras itu). Sedangkan satu lagi yang sudah viral, kalau tidak salah bernama Nico," kata Kapolri.
Ia menjelaskan, Nico disebut-sebut memiliki motif sakit hati terhadap Novel karena menekannya sehingga diamankan personel Polda Metro Jaya. Keberadaan Nico tersebut sedang didalami untuk mengetahui yang bersangkutan ada hubungan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.
Meski telah mengamankan dua orang tersebut, tetapi Kapolri belum bisa memastikan motifnya karena pemeriksaannya dilakukan dari berbagai sudut. Novel Baswedan diakui banyak menangani perkara dugaan korupsi sejak lama, baik yang sekarang mau pun yang telah selesai sehingga mungkin banyak yang merasa tidak suka dengan langkah-langkahnya. Kapolri meminta masyarakat untuk bersabar karena pihaknya terus melakukan langkah secara sistematis dan perkembangannya disampaikan ke KPK.
Sebelumnya, Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4/2017) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya. Novel Baswedan adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP Elektronik. (*/PRO2).
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
7303
Bandar Lampung
14650
Bandar Lampung
12805
Way Kanan
7425
Bandar Lampung
5233
1019
16-Mar-2025
338
16-Mar-2025
354
16-Mar-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia