JAKARTA (Lampungpro.com): Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan saat ini Indonesia berada dalam jajaran elite dunia keselamatan penerbangan setelah selama 10 tahun terpuruk pada tingkat yang lebih rendah dari rata-rata penerbangan negara-negara lain di dunia. Kini nilai efektivitas implementasi pemenuhan keselamatan penerbangan Indonesia 81,15%, berada jauh di atas rata-rata dunia 62%, dan jauh dari persyaratan ICAO Global Aviatiin Safety Plan 60%.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Agus Santoso pada acara diskusi panel bertema 'Indonesia Aviation to the world' di Markplus Conference ke-12, Kamis (7/12/2017), di Jakarta. Nilai Indonesia 81,15% tersebut, kata Agus, didapat dari hasil On Site Visit ICAO Coordinated Validation Mission (ICVM) pada audit keselamatan penerbangan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) yang dilakukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada Oktober 2017.
Menurut Agus, dulu dunia cemas dengan perkembangan jumlah penumpang, pesawat, dan penerbangan Indonesia yang di atas 10 persen pertahun. Namun dengan hasil nilai itu, dunia Internasional kini percaya terhadap penerbangan Indonesia. Indonesia harus memanfaatkan momentum tersebut untuk membawa penerbangan nasional lebih tinggi lagi menjadi penerbangan kelas dunia. Salah satu contohnya dengan membuka larangan terbang dari Uni Eropa terhadap penerbangan Indonesia.
Dengan dibukanya larangan terbang dari Uni Eropa diharapkan bisa membuka pasar international Indonesia baik itu bisnis penerbangan dan wisata serta bisnis-bisnis yang lain secara lebih lebar lagi. Hal tersebut karena penerbangan mempunyai turunan multiplierr effect yang luar biasa mengingat penerbangan merupakan suatu moda transportasi yang paling aksesibel dan bisa langsung menjangkau networking ke seluruh dunia. Hal ini sesua Nawacita Presiden Jokowi nomor 7 yaitu menciptakan kemandirian ekonomi dengan cara mengembangkan tempat-tempat strategis yang mempunyai kekuatan perekonomian lokal.
Rata rata kenaikan tingkat ketepatan waktu keberangkatan pesawat (on time performance/OTP) 2014 sampai dengan tahun 2016 sebesar 1,74%. Sedangkan rata rata pertumbuhan seat capacity sebesar 5,98% dan rata rata gap antara supply and demand pertahun periode 2015-2017 sebesar 36,81%. (PRO1)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
328
Lampung Selatan
25560
Humaniora
3469
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia