BANYUWANGI (Lampungpro.com): Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) andal di berbagai destinasi di Indonesia. Teranyar, Kemenpar mengelar Uji Kompetensi Perhotelan di SMKN 1 Banyuwangi.
Sebanyak 189 siswa mengikuti Uji Kompetensi yang dilaksanakan 23 Januari hingga 10 Februari 2018. Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hubungan antarlembaga Kemenpar Wisnubawa Tarunajaya mengatakan, uji kompetensi itu dilakukan untuk membangun kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.
Langkah ini juga diambil untuk mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). "Semuanya dipersiapkan mulai dari Industri, akademisi, siswa SD dan SMP hingga SMK. Tujuannya untuk membangun kesadaran pentingnya sektor Pariwisata Indonesia," kata Wisnubawa Tarunajaya pada Sabtu (10/2).
Menurutnya, uji kompetensi merupakan persiapan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah diberlakukan dalam satu tahun terakhir. MEA membuat masyarakat Indonesia harus siap menghadapi arus bebas barang, jasa, investasi, modal, dan juga tenaga kerja terampil di antara negara ASEAN. Termasuk sektor pariwisata yangmerupakan salah satu Priority Integration Sector (PIS) bidang jasa.
"Dalam kesepakatan ASEAN MRA on Tourism Professionals, terdapat enam divisi (Front Office, Housekeeping, Food Production, Food and Beverage Services, Tour Operator dan Tour Agencies). Dengan 32 job title yang akan diberlakukan standar kompetensi dan pengakuan sertifikasinya di
10 negara ASEAN," kata Wisnubawa.
Melalui rujukan itu, para siswa menjalani uji kompetensi dengan materi Front Office dan House Keeping. Untuk materi Front Office yang diujikan meliputi melayani tamu, telepon operator, dan resepsionis. Sedangkan untuk House Keeping adalah menyiapkan, menata, hingga membersihkan kamar hotel.
Tim penguji juga tidak main-main, asesor uji kompetensi didatangkan dari luar sekolah bahkan luar kabupaten. Ada tiga asesor, Gatot Suwondo dari SMKN Batu, Hendro dari SMKN 2 Bondowoso dan Titik dari SMKN 8 Surabaya.
"Semua asesor tersebut telah mengantongi sertifikat uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," Wisnubawa menambahkan.
Dikesempatan yang sama, Ketua Kompentensi Keahlian SMKN 1 Banyuwangi, Rohima menuturkan, sekolahnya mendapatkan bantuan Alat Pendukung Kompetensi (APK) untuk 189 siswa Perhotelan dari Kementerian Pariwisata.
"Siswa mengikuti kedua materi uji kompetensi. Sehingga setelah menerima sertifikat dan lulus dari sekolah mereka bisa langsung terserap ke dunia industri," kata Rohima.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sebelumnya meminta seluruh Dinas Pariwisata untuk segera melakukan sertifikasi kepada tenaga kerja pariwisata hingga level ASEAN. "Ini merupakan strategi dalam meningkatkan kualitas SDM bidang pariwisata agar bisa bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Arief Yahya.
Menpar Arief Arief menginginkan adanya reformasi birokrasi yang lebih signifikan. Dari hal itu lah SDA yang memadai dinilai mampu menjadi modal utama dalam membangun pariwisata Indonesia. "Kalau bangsa ini SDM nya bagus, pasti menang, dan itu tergantung manusianya," Menpar mengakhiri.
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4120
Lampung Selatan
1267
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia