Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kementerian Agama Minta Umat Hindu di Lampung Berkiblat pada Hindu Nusantara
Lampungpro.co, 24-Sep-2022

Amiruddin Sormin 2794

Share

Para peserta simakrame pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dengan para tokoh adat Bali se-Lampung di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu (24/9/2022). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag), I Nengah Duija, meminta umat Hindu di Lampung tetap berkiblat pada Hindu Nusantara. Menurut Duija, Hindu Nusantara yang dianut itu berbasis pada nilai-nilai lokal yang hidup di Nusantara.


"Sehingga ketika agama Hindu itu dilaksanakan di masing-masing daerah, tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang ada. Oleh karena itu, pengembangan Hindu harus berbasis pada nilai-nilai lokal," kata I Nengah Duija, pada simakrame pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dengan para tokoh adat Bali se-Lampung di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu (24/9/2022).

Dia menilai pelaksanaan Hindu Nusantara hingga masih kuat. Oleh karen itu, dia menilai perlu terus ada sosialisasi dan pembinaan agar umat kembali kepada ajaran Hindu yang tertanam di Nusatara, sebagaimana yang berkembang dari masa lalu. "Ada memang beberapa perkembangan, tapi hanya bersifat material, bukan pada agamanya," kata Duija yang dilantik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai Dirjen pada 16 September 2022 itu.

Pada sesi pembukaan acara yang diikuti 369 peserta dan ketua adat se-Lampung itu, Kepala Kanwil Kemenag Lampung, Puji Raharjo, masyarakat senantiasa berubah dan berkembang, sehingga pengaruh eksternal sangat kuat. Oleh karena itu, pemerintah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 mengamanatkan revolusi mental, karena masyarakat mengalami perubahan tata kehidupan yang cenderung rusak.

Moderasi beragama, salah satu program yang diamanatkan ke Kemenag. "Moderasi beragama bukan modernisasi agama, karena agama sejak awal adalah given sehingga tak bisa dimodernisasi dan harus diterima. Sehingga harus beragama yang sebenar-benarnya. Moderasi beragama yang dimaksud sesuai konteks kehidupan masyarakat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktek beragama dalam kehidupan bersama. Menampakkan esensi beragama yakni melindungi kehidupan masyarakat," kata Puji Raharjo. 

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1286


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved