Ilustrasi Gedung KPK RI | Ist/Lampungpro.co

JAKARTA (Lampungpro.co): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) prihatin dan sangat menyayangkan, apabila Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani benar-benar tertangkap tangan KPK. Kementerian menganggap, hal itu dapat mencederai misi perguruan tinggi.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, pihaknya merasa sedih, setelah dikonfirmasi awak media terkait OTT Rektor Perguruan Tinggi Negeri di Lampung. Ia bahkan tidak menyangka, seorang Rektor bisa kena OTT.

"Tentu kami sangat menyayangkan kejadian ini. Sebab ini sangat mencederai perguruan tinggi yang menjunjung tinggi etika bersih dari tindak pidana korupsi," kata Nizam dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Sabtu (20/8/2022).

BACA JUGA : Selain Rektor Unila, KPK Juga Amankan Enam Orang Terkait Suap Penerimaan Mahasiswa Baru

Nizam memastikan, pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum yang tengah berjalan, kepada Tim Penyidik KPK. Nizam juga tidak mau berspekulasi terkait siapa rektor yang ditangkap oleh KPK.

"Kami lebih memlih dan memastikan, ketika KPK menyampaikan ke publik. Jadi kami tunggu penetapan statusnya oleh KPK dulu," ujar Nizam.

Sebelumnya, selain Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani, Tim KPK juga mengamankan enam orang lain diduga masih pejabat Unila. Pengamanan itu dilakukan di wilayah Lampung dan Bandung, Jawa Barat.

"Tim KPK sejauh ini, mengamankan sekitar tujuh orang di Bandung dan Lampung, termasuk Rektor dan pejabat yang dimaksud. Pengamanan itu, terkait dugaan korupsi suap penerimaan mahasiswa baru," jelas Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Ada pun suap itu terkait penerimaan mahasiswa lewat jalur mandiri di Unila. Selanjutnya dalam giat, Tm KPK akan menyampaikan perkembangannya dalam waktu dekat. (***)

Editor : Febri Arianto