Aktivitas kapal di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Kantor Kesehatan Pelabuhan Panjang, mengantisipasi penyebaran novel corona virus ke Lampung melalui dua pintu yakni Pelabuhan Panjang Bandar Lampung dan Pelabuhan Teluk Semangka, Tanggamus. Setiap kapal yang datang dari luar negeri diperiksa ketat di area karantina.

"Semua kapal melewati pemeriksaan ketat di quarantine area, yakni daerah karantina kapal berjarak sekitar 4 mil dari pelabuhan. Semua kru dan muatan yang berpotensi menjadi media penular dilakukan pemeriksaan secara ketat sesuai prosedur," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Panjang, Marjunet Danoe, kepada Lampungpro.co, Jumat (24/1/2020).

Hingga Rabu (22/1/2020), pemerintah China melaporkan jumlah korban virus tersebut mencapai 17 orang meninggal. CNN International menulis penyakit yang menyerang paru-paru itu bermula dari Wuhan, China. Virus corona kerap menginfeksi hewan, namun lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia.

Menurut Marjunet, jika dalam pemeriksaan didapati kru sakit, dilakukan tindakan karantina atau isolasi. "Bila kondisi dipandang berat, kami memiliki kewenangan untuk menolak kedatangan mereka. Jika dari pemeriksaan tidak dijumpai tanda-tanda sakit, kapal beserta kru dan muatannya bisa bersandar untuk bongkar muat di pelabuhan," kata dia.
 
Kepada masyarakat, pihaknya menghimbau untuk tidak perlu panik dalam menghadapi kasusini. Sebisa mungkin, jika tidak terlalu mendesak dan bisa ditunda, sebaiknya untuk sementara jangan berkunjung ke negara terjangkit. Jika tetap harus berangkat, usahakan untuk menggunakan alat pelindung diri sesuai yang diperlukan. 

Kemudian, hindari risiko penularan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali selesai beraktifitas di luar. Atau setiap kali kontak dengan objek yang dicurigai bisa menularkan penyakit. Lalu, gunakan masker perlindungan mulut atau hidung.

Dari Bandara Radin Inten II, Eksekutif GM Angkasa Pura II Cabang Radin Inten II, Asep Kosasih Samapta mengatakan, hingga kini belum ada penerbangan langsung ke negara terjangkit. "Sebagai langkah antisipasi, kami sudah mensosialisasikan ke jajaran dan pemangku kepentingan di Bandara untuk peningkatan kewaspadaan," kata Asep.

Di Bandara Radin Inten II, kata Asep, terpasang thermoscanner di Terminal Kedatangan Internasional milik Kantor Kesehatan Pelabuhan dan tersedia ruangan Karantina Kesehatan. "Thermoscanner ini mendeteksi  suhu tubuh yang tidak normal. Jika terdeteksi suspect, akan dibawa ke karantina untuk pemeriksaan lanjutan oleh pihak medis Kantor Kesehatan Pelabuhan," kata Asep. (PRO1)