Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ketua Bravo 5 Lampung: Kualitas Pilkada Serentak Perlu Pembenahan
Lampungpro.co, 26-Jun-2018

Lukman Hakim 1157

Share

#webberitadaerah #webberitanasional #portalberitalampung #portalberitawisatanasional #portalberitaasiangames #portalberitapendidikan #beritaolahragalampung #beritaolahraganasional #lampungproberitalampung #lampungprodotcom #webberitalampung #portalberitanasional #beritalampungterkini #beritakulinerlampung #beritawisatalampung #portalberitawisata #beritapolitiklampung

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Kualitas pemilukada secara umum untuk mendapatkan kepala daerah yang berkualitas, bersih, jujur dan berintegritas sepertinya masih ada dalam "impian" walaupun reformasi sudah berlangsung hampir 20 tahun tahun.

Hal itu dikatakan Ketua Umum DPD Bravo 5 Lampung Dr. Andi Desfiandi, S.E., MA, Selasa (26/6/2018). Apalagi, kata dia, pesta demokrasi di berbagai daerah di Indonesia akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 secara serentak di seluruh Indonesia.

Namun, nampaknya demokrasi Indonesia masih sulit untuk mampu menghantarkan masyarakat di daerah meraih cita-cita reformasi melalui tangan-tangan amanah kepala daerah. Bukan karena demokrasinya yang salah, tapi sepertinya lebih kepada masyarakat serta para elit politik yang masih belum siap berdemokrasi dengan baik dan benar, kata Andi.

Menurut dia, reformasi saat ini mungkin sedikit kebablasan, sehingga seolah tanpa rem. Dan, saat disiapkan sedikit tambahan rem membuat sebagian dari kita bereaksi berlebihan. Kembali kepada pemilukada yang akan berlangsung satu hari ke depan, apakah akan menghasilkan pemilukada yang sesuai dengan cita-cita reformasi?

Andi Desfiandi menjelaskan pemilukada nampaknya hanya bisa efektif dan efisien di daerah yang relatif masyarakatnya sudah kaya secara materi, kaya secara intelektual, dan kaya secara moral. Tanpa kekayaan-kekayaan tersebut, maka hampir mustahil "Politik Biaya Tinggi" bisa dieliminir, kata dia.

Karena, kata Andi, biaya politik tinggi bukan hanya semata "Biaya Modal" penyelenggara yang harus menyiapkan biaya sangat besar. Terutama para kandidat yang harus merogoh kocek sangat dalam agar mampu meraih simpati sesaat para pemilih.

Selain itu, juga biaya sosial yang tinggi karena rentan terhadap gesekan sosial dan perpecahan akibat masih rendahnya kualitas pendidikan masyarakat dan rendahnya moral masyarakat. Termasuk oknum kandidat, elit politik, serta oknum penyelenggara dan pengawas pemilukada, kata dia.

Untuk itu, lanjut Andi, semua pihak harus mengembalikan semangat perjuangan reformasi terutama dalam menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kedaulatan rakyat. Mari kita mulai dengan memilih calon-calon pemimpin daerah dengan hati nurani dan akal sehat. Bukan karena uang, hadiah, intimidasi, janji bahkan fitnah dan ujaran kebencian.

Menurut dia, masa depan kita semua berada pada pilihan kita sendiri di bilik suara pada 27 Juni 2018. Dan, jangan sampai ketidakacuhan kita akan menyengsarakan anak dan cucu kita kelak. Semoga Allah memberi kita petunjuk dan kebenaran dalam menentukan siapa pemimpin kita yang paling amanah selama setidaknya lima tahun kedepan, kata Andi. (REKANZA/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

1752


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved