BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Globalisasi banyak melahirkan ektrimisme. Hal ini dikatakan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (MT-PP) Muhammadiyah H Faturrahman Kamal  saat memberikan tausiah dalam pembukaan Rapat Kerja Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Lampung di sekretariat, Minggu (14/5/2017) pagi.

Faturrahman menegaskan, saat ini, banyak orang belajar agama bukan dengan ulama, tapi dengan internet. Hal ini, kata dia, sangat berbahaya karena tidak ada pertanggungjawaban yang jelas. Inilah, menurut dia, yang disebut kenabian internet (cyber prophetic). "Lama-lama bisa jadi agama internet atau cyber religion," ujar Faturrahman.

Selain itu, Faturrahman menjelaskan kehidupan modern semakin bebas. Banyak orang menafikkan nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat. Lebih jauh, ia mengatakan banyak kehidupan yang jauh dari agama. Dia juga menjelaskan kehidupan juga semakin tidak jelas. Banyak orang pintar tetapi tidak melahirkan kebahagiaan dan kebaikan. "Seyogyanya kan kepintaran melahirkan kebaikan, kok malah sebaliknya," ujar dia.

Selain itu, kata Faturrahman, kehidupan modern melahirkan pandangan yang serba dikotomi. Pandangan anti-Tuhan semakin merajalela di era modern. "Banyak yang mempertuhankan selain Allah, mempertuhankan jabatan, harta, wanita," ujar Faturrahman.

Ia menegaskan kepada warga Muhammadiyah agar berhati-hati hidup di era modern. Karena saat ini banyak instrumen yang tidak sesuai tempatnya. "Harta bukan untuk kemakmuran, tapi untuk eksploitasi, banyak yang merusak kehidupan, kecantikan wanita jadi komoditi."  (EZAL/PRO2)