Ketua Tim Pembina PKK Kota Bandar Lampung Eva Dwiana. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketua Tim Pembina PKK Kota Bandar Lampung Eva Dwiana punya pandangan beda soal penanganan sampah. Menurut Eva, pemikiran sampah sebagai limbah harus diubah total menjadi komoditas.

Pasalnya, menurut istri Walikota Bandar Lampung Herman HN ini, hingga kini sampah masih ditempakan sebagai limbah. Dia mencontohkan istilah TPS (tempat pembuangan sampah) dan TPA (tempat pembuangan akhir) yang semuanya berujung pada pembuangan.

"Bukan sampahnya yang dibuang. Tapi pola pikir sampah sebagai limbah itu yang harus dibuang jauh-jauh. Jadi, peringatan buanglah sampah pada tempatnya itu kita ganti menjadi buanglah sampah ke dompetmu," kata Eva di Bandar Lampung, Selasa (5/11/2019).

Eva yang juga anggota DPRD Provinsi Lampung itu bakal membuat gebrakan dengan mengolah sampah organik rumah tangga, rumah makan, restoran, dan hotel menjadi komoditas berharga. "Sampah organik rumah tangga ini bernilai tinggi untuk menghasilkan ulat manggot sebagai pakan ikan, burung, dan hewan peliharaan lainnya," kata Bunda Eva, sapaan akrabnya.

Kota Bandar Lampung yang menjadi pusat Provinsi Lampung, menurut Eva, banyak menghasilkan sampah. "Kita coba tangani dari hal kecil dulu, seperti mengolah sampah organik menjadi usaha produktif anggota PKK Bandar Lampung. Dengan mengolah sampah organik ini, kita ingin menyampaikan pesan bahwa sampah bukanlah limbah," kata Eva.

Selain itu, dengan mengolah sampah organik masyarakat secara bertahap bakal terbiasa memilah sampah. "Langkah ini, paling tidak menjadi salah satu solusi mengatasi masalah sampah di Bandar Lampung. Jadi, mulai sekarang pandangan masyarakat terhadap sampah pelan-pelan harus diubah," kata Eva Dwiana. (PRO1)